Bogor (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Yayasan Tarakanita melakukan penanaman 300 pohon langka yang berasal dari daerah Nusa Tenggara, penanaman dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi di Ecopark Cibinong Science Center-Botani Garden (CSC-BG), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

"Sesuai dengan pola penanaman di Ecopark berdasarkan wilayah (ecoregion), penanam kita lakukan di ecoregion Nusa Tenggara, jenis yang ditanam berasal dari wilayah tersebut," kata Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya-LIPI, Ace Subarna.

Ace mengatakan, ada 29 jenis pohon yang ditanam merupakan endemik wilayah Nusa Tenggara salah satunya jenis Borrasus flabellifer L atau dikenal dengan nama pohon Lontar yang legendari.

"Pohon ini umurnya mencapai 100 tahun terkenal dengan nama Lontar atau Siwalan, berasal dari Asia Tenggara, di Indonesia sebarannya ada di Jawa, Madura, Bali, NTB dan NTT," katanya.

Ia menjelaskan, tinggi pohon mencapai 15-30 meter dengan diameter batang sekitar 60 cm. Memiliki daun seperti kipas besar berdiameter 150 cm. Berbuah bulat hitam kecoklatan seperti peluruh bergerombol dalam tanda bisa mencapai 20 butir. Berbiji tiga butir dengan daging buah lunak, bening berair di bagian tengahnya.

Memiliki rasa buah lebih enak dari kolang kaling. Daunnya sering dipakai untuk menulis naskah juga dijadikan Sasando yang merupakan alat musik tradisional di Timor. Karangan bunganya bisa disadap untuk mendapatkan nira yang kemudian dimasak menjadi gula merah.

"Pohon yang ditanam berasal dari hasil ekspedisi di Nusa Tenggara pada tahun 2014 lalu. Untuk optimalkan penanaman di Ecopark kita lakukan berdasarkan wilayah, dan prioritas tanaman yang langka di daerah asalnya," katanya.

Menurut Ace, Ecopark Botani Garden merupakan perluasan dari Kebun Raya Bogor yang sudah tidak bisa lagi menampung tanaman baru. Memiliki luas 30 hektar terbagi enam zona penanaman berdasarkan pulau-pulau besar di Indonesia yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali dan Nusa Tenggara.

"Kami bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk melakukan penanaman di Ecopark, kita juga punya program pohon asuh. Tujuannya mendorong mereka yang mau menanam untuk ikut bertanggungjawab merawatnya," katanya.

Ace menambahkan, bertepatan dengan Hari Bumi, PKT Kebun Raya LIPI mengajak masyarakat untuk peduli terhadap pelestarian lingkungan. Kesadaran tersebut harus ditanamkan sejak dini, karena pelestarian lingkungan merupakan salah satu penerapan penting bagi ekologi.

"Kesadaran sosial pentingnya keberlangsungan hidup flora dan fauna sebagai keanekaragaman hayati dapat ditumbuhkan melalui pemberian informasi tentang lingkungan, harapannya mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Suster Kepala Yayasan Tarakanita, Suster Laurentina mengatakan, penanaman melibatkan pelajar dari SMP, SMA dan SMK Tarakanita dan para guru.

"Kegiatan penanaman dengan LIPI merupakan yang kedua kalinya kami lakukan. Pertama kali kami melakukan tahun 2005 di ecoregion Papua, janis tanaman yang ditanam berasal dari Papua," katanya.

Ia menambahkan, sekolah mengajarkan kepada anak didiknya untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan salah satunya dengan menanam pohon.

"Dengan menanam pohon kita menanam satu kebaikan untuk bumi yang telah menyediakan kita tempat tinggal. Ini sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan yang sudah menganugerakan alam untuk kita hidup," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016