Pemain 25 tahun itu, yang didatangkan Leicester dari klub Ligue 2 Le Havre pada 2014, sejauh ini merupakan salah satu penampil terbaik di Liga Inggris, dengan koleksi 17 gol dan 11 assistnya dari 34 penampilannya di liga musim ini.
Pemain Aljazair itu terpilih sebagai Pemain Terbaik 2015 oleh Asosiasi Pemain Profesional (PFA) pada Minggu, pemain pertama asal Leicester sekaligus pemain pertama asal Afrika yang memenangi penghargaan ini.
"Bahkan hari ini saya tidak terlalu bergairah dengan prospek (kepindahan ke) PSG. Itu adalah kota saya, namun saya tidak melihat diri saya kembali ke sana," kata Mahrez kepada media Inggris.
"Saya tidak benar-benar menginginkan untuk kembali ke Prancis. Prancis tidak benar-benar memikat saya, saya mencintai Inggris."
Leicester, yang sangat tidak diunggulkan oleh para petaruh untuk menjuarai Liga Inggris pada awal musim, kini hanya terpaut jarak yang sedikit untuk menyelesaikan kisah dongeng mereka dengan meraih gelar tertinggi sepak bola Inggris, di mana mereka hanya memerlukan satu kemenangan dari tiga pertandingan terakhirnya di liga.
Mahrez merasa bahwa hasrat yang ada di tim telah memicu mereka untuk memberikan penampilan terbaik.
"Kami merupakan para petarung. Dan ketika saya berkata "para petarung" kepada Anda, saya tidak pernah melihat hal seperti ini dalam hidup saya. Para pemain begitu lapar seperti kesetanan dan mereka tidak melepaskannya," kata Mahrez kepada majalah Prancis Onze Mondial.
"Anda melepaskan satu pukulan lurus ke wajah seorang pria dan ia bahkan tidak berkedip."
Pasukan Claudio Ranieri akan berharap dapat mengunci gelar liga ketika mereka bertandang ke markas tim peringkat kelima Manchester United, yang memenangi enam pertandingan terakhirnya di Old Trafford, pada Minggu. Demikian laporan Reuters.
(Uu.H-RF/A020)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
