Jakarta (ANTARA News27/4 (Antara) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil menilai Perjanjian Menyeluruh Kemitraan Ekonomi antara Indonesia dengan Uni Eropa (IUE-CEPA) penting untuk membuka akses pasar baru bagi industri di Tanah Air.

"Kita itu mau masuk ke pasar internasional penting sekali ada akses pasar. Tanpa adanya akses pasar, kita mau bergerak atau menarik investasi atau menciptakan masyarakat industri itu sulit sekali," ujar Sofyan, di Jakarta, Rabu.

Dari hasil kunjungan ke Uni Eropa sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta tindaklanjut dari CEPA yang telah menyelesaikan pembahasan mengenai "scoping papers" memuat aspirasi bersama mengenai kedalaman dan cakupan skema kerja sama tersebut.

"Scoping Papers" tersebut akan menjadi dasar bagi negosiasi CEPA.

Pemerintah Indonesia mempertegas kesiapan dalam melakukan negosiasi CEPA, mengingat komitmen Indonesia untuk menjadikan ekonominya lebih terbuka dan kompetitif.

Presiden meyakini bahwa CEPA akan memperkuat perekonomian Indonesia dan negara-negara Eropa.

Sofyan juga mengatakan, tim negosiasi CEPA saat ini mulai bekerja.

"Proses negosiasi terus dimulai karena kemarin scopingnya sudah oke semua, tinggal tim negosiasi mulai bekerja," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Indonesia telah mengimplementasikan CEPA dengan China dan Jepang, sedangkan dengan Uni Eropa menjadi tujuan selanjutnya setelah pembahasan scoping papers sempat terhenti selama bertahun-tahun.

"Yang belum Uni Eropa CEPA-nya. Nanti presiden mewacanakan kita ikut join TPP atau Trans Pacific Partnership, supaya akses pasar sama dengan negara lain," ujar Sofyan pula.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016