Jalur pendakian Semeru hanya dibatasi sampai Kalimati, sehingga para pendaki dilarang naik ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya...
Lumajang (ANTARA News) - Jalur pendakian Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur akan dibuka pada 1 Mei 2016.

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, maka jalur pendakian Gunung Semeru resmi dibuka untuk umum pada Minggu (1/5)," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie saat dihubungi dari Lumajang, Rabu.

Menurut dia, petugas sudah melakukan survei untuk membersihkan jalur pendakian dari tanah longsor dan pohon tumbang selama gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut ditutup selama empat bulan, sehingga jalur pendakian dipastikan aman untuk dilalui para pendaki.

"Jalur pendakian Semeru hanya dibatasi sampai Kalimati, sehingga para pendaki dilarang naik ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," tuturnya.

Status Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu kini pada level II (waspada), sehingga pendaki tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Jonggring Saloko karena berbahaya.

Ia mengatakan jumlah pendaki yang melakukan pendakian ke Gunung Semeru baik wisatawan domestik maupun mancanegara dibatasi sebanyak 500 orang setiap hari dan para pendaki bisa mendaftar dengan datang langsung ke Pos Ranu Pani atau melalui dalam jaringan (daring).

Tarif masuk pendakian ke Gunung Semeru untuk wisatawan domestik pada hari kerja sebesar Rp17.500 dan hari libur Rp22.500 per orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara yang mendaki pada hari kerja dikenai tarif Rp207.500 per orang, sedangkan pada hari libur sebesar Rp307.500 per orang.

"Saya imbau para pendaki yang hendak melakukan pendakian di gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu harus mempersiapkan diri dengan membawa surat keterangan dokter dan membawa perlengkapan yang lengkap, serta logistik yang memadai," ujarnya.

Jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut ditutup sejak 4 Januari 2015 karena terjadinya cuaca buruk dan pemulihan ekosistem, sehingga hampir empat bulan tidak ada aktivitas pendakian di Gunung Semeru tersebut.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016