Usaha kita lebih banyak dari pada sebagian besar negara lain, selama ini kita selalu siap untuk menjadi pihak yang membantu konsiliasi kedua Korea dan kita sudah menawarkan diri ke keduanya sebagai pihak yang membantu konsiliasi,"
Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan Indonesia selalu siap menjadi pihak penengah atau mediator dalam upaya rekonsiliasi Korea Selatan dan Korea Utara.

"Usaha kita lebih banyak dari pada sebagian besar negara lain, selama ini kita selalu siap untuk menjadi pihak yang membantu konsiliasi kedua Korea dan kita sudah menawarkan diri ke keduanya sebagai pihak yang membantu konsiliasi," kata Arrmanatha Nasir di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Jubir Kemlu untuk menanggapi permintaan Korsel agar Indonesia lebih tegas dan berperan aktif dalam meredam uji coba senjata nuklir Korut.

Baru-baru ini, Korut mengumumkan akan melakukan uji coba rudal nuklir terbarunya pada Mei mendatang.

Terkait hal tersebut, Arrmanatha telah meminta kepada Korut untuk menahan diri dari tindakan-tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan di kawasan Semenanjung Korea.

"Di setiap kesempatan pertemuan, pasti kita selalu mengingatkan pentingnya hal-hal itu agar tidak menambah ketegangan," kata dia.

Selain itu, Indonesia juga terus berusaha meningkatkan hubungan bilateral Korsel dan Korut dalam rangka mendekatkan kedua negara.

"Langkah-langkah Indonesia yang seperti itu lebih banyak jika dibandingkan dengan negara lainnya," tutur Arramanatha.

Diwawancarai dalam acara Festival Kimchi di Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta, Rabu, Duta Besar Cho Tae-Young berharap Indonesia yang memiliki hubungan baik dengan Korut dapat memberikan pengaruh kepada negara tersebut untuk menghentikan uji coba nuklirnya.

Dubes Cho Tae-Young juga meminta dunia internasional bersatu untuk menekan Korut dan menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016