Pekanbaru (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Riau mengaku telah membentuk tim untuk mencegah terjadinya kerusuhan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) seperti yang terjadi di Banceuy, Jawa Barat.

"Kemenkumham Riau memiliki empat divisi yakni administrasi, pelayanan hukum, pemasyarakatan dan imigrasi. Setiap divisi nantinya akan membentuk tim membawahi empat atau lima UPT (Lapas dan Rutan)," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Ferdinan Siagian, di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Ferdian, tim itu nantinya akan bertugas untuk melakukan koordinasi di setiap Lapas dan Rutan di Riau serta mengawasi dan memeriksa. Hasil dari kerja tim tersebut nantinya akan dievaluasi.

Meski begitu, Ferdinan memastikan bahwa Lapas dan Rutan di Riau cukup kondusif meskipun saat ini dalam keadaan kelebihan kapasitas hingga mencapai 291 persen.

"UPT di Riau tidak seperti yang lain dan kondusif, berjalan dengan baik sekalipun hampir semua over capacity (kelebihan kapasitas) rata-rata mencapai 291 persen," jelasnya.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan penjagaan intensif di Lapas terutama guna menghindari adanya peredaran narkoba di dalam ruang tahanan. Menurut dia, Kanwil Kemenkumham Riau telah mengajukan penambahan peralatan seperti CCTV dan penghilang sinyal di seluruh Lapas di Riau.

Dengan melengkapi Lapas dan Rutan dengan peralatan tersebut serta pengetatan penjagaan dia berharap agar seluruh UPT di bawah Kanwil Kemenkumham Riau bebas dari peredaran narkoba dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di dalam sel tahanan.

Kerusuhan telah meletus di Lapas Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat pada Sabtu lalu (23/4) sekitar pukul 08.00 WIB.

Sejumlah tahanan diamankan dari peristiwa tersebut dengan beberapa orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016