Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus kembali merepatriasi 41 warga negara Indonesia (WNI) pada 25 April 2016, yang merupakan gelombang ke-274.

Para WNI yang merupakan pekerja migran itu dipulangkan ke Indonesia via Bandara Internasional Damaskus, kata keterangan pers dari KBRI Damaskus yang diterima di Jakarta, Kamis.

Para pekerja migran Indonesia yang direpatriasi tersebut sebagian besar berasal dari Jawa Barat, dan lainnya berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Mereka berhasil dipulangkan setelah segala permasalahan dan hak-haknya dengan majikan diselesaikan.

Jumlah WNI yang dipulangkan pada gelombang 274 itu merupakan yang terbanyak sejak tahun lalu, dan repatriasi kali ini didampingi oleh staf KBRI Damaskus, Mohammad Zubair Moehdir.

Duta Besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto mengatakan bahwa pemulangan WNI merupakan program yang telah berlangsung sejak 2011 karena situasi keamanan di Suriah masih sangat mengkhawatirkan dan kontrak kerja pekerja migran tidak mungkin diperpanjang.

Selain itu, pemerintah RI telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan secara permanen pengiriman tenaga kerja untuk sektor perorangan ke seluruh negara di Timur Tengah.

Dengan keberangkatan sebanyak 41 WNI itu, saat tempat perlindungan di KBRI Damaskus dihuni sekitar 20 WNI korban perdagangan manusia yang sedang diperjuangkan hak dan kepulangannya.

Pejabat Protokol Konsuler KBRI Damaskus, AM Sidqi menyampaikan bahwa dari 41 WNI yang dipulangkan tersebut, terdapat Casih binti Waan yang telah diselamatkan KBRI dari ISIS di Deir Ezzor.

"Faktanya, Casih binti Waan adalah satu nama dari sekitar 13.000 WNI yang berhasil diselamatkan dan direpatriasi oleh KBRI Damaskus dari wilayah konflik dan mendapat pelunasan hak dari majikannya," ujar Sidqi.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016