Cape Canaveral (ANTARA News) - SpaceX berencana meluncurkan pesawat antariksa nirawak "Dragon" ke Mars secepat-cepatnya pada 2018, kata perusahaan itu pada Rabu.

Lembaga luar angkasa Amerika Serikat NASA, yang ingin melakukan peluncuran manusia ke Mars pada 2030-an, mengatakan akan memberikan dukungan teknis bagi penjelajahan pertama SpaceX, yang dikenal dengan sebutan Red Dragon.

"SpaceX dapat memberikan data berharga terkait pemasukan, penurunan dan pendaratan kepada NASA dan untuk perjalanan kami ke Mars, memberikan dukungan kepada industri Amerika Serikat," kata NASA dalam pernyataan.

Pengumuman itu menandai jadwal pertama SpaceX melaksanakan tugas mengirimkan manusia ke Mars.

Program SpaceX itu bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk mengantarkan manusia ke Mars, sebuah tujuan jangka panjang bagi perusahaan swasta milik Musk, yang dikenal dengan nama Teknologi Penjelajahan Luar Angkasa.

Perusahaan itu mengatakan bahwa mereka akan memberikan rincian terkait program Mars mereka dalam Kongres Astronotikal Internasional pada September mendatang.

"Dragon 2 itu didesain untuk dapat mendarat di mana saja di sistem tata surya. Misi Mars Red Dragon itu merupakan uji coba penerbangan yang pertama," kata bos SpaceX Elon Musk menuliskan dalam Twitter-nya.

Dia mengatakan bahwa dengan ruangan dalam yang seluas mobil SUV, pesawat luar angkasa Dragon akan membuat mereka yang berkelana ke Mars dalam waktu yang lama tidak nyaman.

Musk, pengusaha miliarder, yang membantu membentuk Tesla Motors dan PayPal, memulai SpaceX pada 2002 lalu dengan tujuan untuk mengurangi biaya peluncuran ke Mars agar membuat masyarakat mampu menggunakan jasa itu.

SpaceX bermaksud untuk memulai debut roket Mars mereka, sebuah varian besar dari pendorong Falcon 9 milik mereka yang saat ini sedang terbang, pada tahun ini.

Perusahaan itu belakangan ini telah mencatat sejarah dalam penerbangan luar angkasa dengan mengembalikan roket Falcon 9 ke landasan di laut dan daratan, menjadi kunci dari usaha Musk untuk mengembangkan sebuah kendaraan luncur yang relatif murah dan dapat digunakan kembali.

SpaceX saat ini menerbangkan varian kargo kapsul Dragon mereka ke dan dari Pangkalan Luar Angkasa Internasional di bawah kontrak dinas senilai dua miliar dolar Amerika dengan NASA.

SpaceX juga memperbarui kapsul yang akan mereka gunakan untuk mengangkut para astronot, dengan uji coba penerbangannya dijadwalkan pada 2017 mendatang, di bawah kontrak terpisah dengan NASA yang senilai hampir 2,6 miliar dolar Amerika.

NASA tidak berencana untuk memberikan bantuan finansial kepada misi Mars milik SpaceX. Lembaga itu berinvestasi ke dalam roket pendorong, kapsul dan modifikasi landasan luncur mereka sendiri untuk perjalanan ke Mars.

Pada saat NASA diperkirakan akan melakukan uji coba pertamanya di orbit bulan dengan sejumlah astronot pada 2023, lembaga itu akan menghabiskan sekitar 24 miliar dolar Amerika untuk program itu, sebuah laporan dari Kantor Akuntabilitas pemerintah April 2016 lalu menunjukkan.

(Uu.SYS/A/KR-MBR/A/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016