Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia berharap elemen buruh dapat merayakan Hari Buruh 1 Mei atau May Day dengan kegiatan positif dan tidak melakukan aksi sweeping serta pemblokiran jalan umum.

"Pelaksanaan hari buruh pada 1 Mei sangat diharapkan pelaksanaannya diwarnai berbagai aktivitas tertib. Dilarang anarkis dan merusak," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.

Boy mengatakan Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti telah melakukan komunikasi dengan kepala kepolisian daerah di seluruh Indonesia guna berkoordinasi terkait pengamanan peringatan Hari Buruh.

Polri berharap agar elemen buruh berkegiatan di wilayah tempat kerja masing-masing di tiap daerah sentra industri bersama dengan manajemen. "Tidak perlu menuju satu tempat," kata Boy.

Di dalam pelaksanaan pengamanan, aparat polisi akan melakukan kerja sama dengan dinas terkait seperti dinas tenaga kerja, serikat pekerja, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia agar May Day mampu diisi dengan hal-hal positif.

Aparat kepolisian juga akan bekerja sama dengan unsur TNI, Satpol PP dan koordinator lapangan untuk memantau dan memastikan pengendalian unjuk rasa sesuai tujuan penyampaian aspirasi dan tidak ada muatan agenda yang merugikan masyarakat umum dan melanggar hukum.

"Elemen pekerja diharapkan tidak melakukan aksi pemblokiran jalan tol yang menganggu ketertiban berlalu lintas," ujar Boy.

Pengerahan petugas sendiri bervariasi di masing-masing daerah. Untuk DKI Jakarta, Boy mengungkapkan sekitar 16.000 petugas akan mengamankan Hari Buruh.

Konsentrasi pengamanan untuk Jakarta berada di depan Istana Merdeka dan di depan Gedung MPR/DPR Senayan.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016