"Perkemahan ini mendorong berbaurnya peserta yang terdiri dari rohis berbagai sekolah. Pertemuan mereka di perkemahan akan saling mengenal, tukar pikiran, bertoleransi, berdiskusi permasalahan di daerah mereka dan bagaimana menyelesaikannya," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin saat jumpa pers di kantornya kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis.
Amin mengatakan ajang perkemahan menjadi tempat yang strategis juga untuk menyebarkan semangat ajaran Islam yang bersifat rahmat bagi alam semesta.
Nantinya, peserta perkemahan diharapkan akan dapat menyebarkan nilai-nilai yang didapat di perkemahan ke lingkungan asal para rohis, terutama siswa di sekolah umum. Dengan begitu, pesan-pesan mengenai Islam "rahmatan lilalamin" akan semakin menyebar luas tidak hanya di bumi perkemahan saja.
Rohis, kata dia, menjadi agen perubahan yang strategis karena dari kalangan aktivis sekolah ini memiliki jaringan yang luas di lingkungan asalnya.
Amin memiliki penilaian positif bagi rohis karena aktivis rohani ini mampu membentengi diri dan orang di sekitarnya dari pengaruh negatif globalisasi, bahkan berperan untuk merevitalisasi semangat religius di sekolah.
"Terdapat sedikitnya 60 juta siswa di lingkungan sekolah dan setidaknya 55 juta di antaranya itu adalah siswa Muslim. Maka dari itu rohis merupakan kader strategis. Kehadirannya dapat menangkal berbagai pengaruh negatif dari radikalisme, narkoba, seks bebas, hedonisme dan nilai-nilai tidak baik lainnya," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, rohis dapat memainkan perannya dalam meluruskan pemahaman terhadap agama agar tidak dijadikan alat pembenar untuk melakukan tindakan-tindakan kekerasan.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
