Jakarta (ANTARA News) - Australia menyampaikan keinginannya untuk menurunkan bea masuk raw sugar atau gula mentah yang diekspor dari negara kanguru tersebut ke Indonesia bisa lebih rendah daripada Thailand.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan hal tersebut saat bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Kamis.

"Mereka bertanya kenapa bea masuk gula rafinasi dari Australia lebih tinggi ketimbang Thailand, lalu mereka ingin angkanya lebih rendah," kata Direktur Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan, Abdul Rochim usai mendampingi Menteri Saleh pada pertemuan itu.

Rochim menjelaskan, bea masuk gula raginasi dari Thailand angkanya saat ini lebih rendah dari Australia karena Indonesia memiliki kerja sama ekonomi dengan negara Gajah Putih tersebut dalam skema Msyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Sedangkan, lanjut Rochim, Indonesia belum memiliki kemitraan ekonomi dengan Australia, sehingga bea masuknya masih di atas 5 persen.

Menurut Rochim, Australia dan Thailand merupakan negara pengimpor raw sugar yang cukup besar, yakni sekitar 3 juta ton.

Rochim menambahkan, pemerintah akan membahas hal tersebut lebih lanjut antar kemterian, termasuk dengan Kemterian Pertanian.

"Akan ada diskusi selanjutnya. Kami juga akan mengajak Kementerian Pertanian untuk membahas ini," tukas Rochim.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016