Narkotika dan obat-obat terlarang atau narkoba ini sangat berbahaya sehingga kita harus melindungi anak-anak kita, karena merekalah adalah `the next leader` atau calon pemimpin masa depan,"
Makassar (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan sosialisasi antinarkoba kepada perwakilan pelajar SMP dan SMA se-Kota Makassar.

"Narkotika dan obat-obat terlarang atau narkoba ini sangat berbahaya sehingga kita harus melindungi anak-anak kita, karena merekalah adalah the next leader atau calon pemimpin masa depan," kata Kabag Humas BNN Kombes Pol Slamet Pribadi di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan Indonesia darurat narkoba bukanlah slogan semata, karena fakta menunjukkan selain pengguna sudah mencapai lima juta orang, juga sudah menyasar semua kalangan masyarakat.

Menurut dia, saat ini tidak ada lagi segmen masyarakat yang bebas dari narkoba, mulai dari aparat keamanan, birokrat hingga pelajar sekolah.

Berkaitan dengan itu maka dinilai penting untuk menyosialisasikan bahaya narkoba itu kepada anak-anak usia sekolah agar tidak terjerumus pada narkoba.

"Pengguna Narkoba pada anak-anak mencapai 22 persen, sedang pekerja 50 persen secara nasional. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan sehingga tidak boleh salah penanganannya," katanya.

Sementara menyinggung keterbatasan balai rehabilitasi bagi pecandu narkoba, dia mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan DPR RI dan hasilnya ditetapkan bahwa ke depan setiap provinsi harus memiliki satu balai rehabilitasi yang kemudian diikuti kabupaten-kabupaten lainnya.

Dalam sosialisasi anti narkoba di Makassar, ratusan siswa tidak semata diberikan materi mengenai bahaya dan jenis karakteristik narkoba. Selain itu, secara interaktif, pelajar diajarkan mengenali lingkungan dan solusi pemecahan atas bahaya narkoba.

Seusai sosialisasi, para siswa bersama Kabag Humas BNN turun ke jalan membagikan stiker yang isinya tentang bahaya narkoba kepada pengendara kendaraan roda dua dan roda empat.

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016