Purwokerto (ANTARA News) - Tanah longsor terjadi di dua desa Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, tanah longsor itu terjadi dini hari tadi di Jalan Ketos, Grumbul Gedang Wetan RT 07 RW 04, Desa Watu Agung, Kecamatan Tambak, dan Grumbul Sirebut RT 04 RW 01, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat.

Menurut dia, panjang material longsoran di Jalan Ketos, Desa Watu Agung mencapai lima meter dengan tinggi tiga meter dan merusak pagar rumah induk milik Sunaryo.

Sementara tanah longsor di Desa Banjarpanepen, kata dia, menutup akses jalan menuju Desa Bogangin sehingga mengganggu aktivitas warga.

"Tanah longsor itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur dua desa tersebut," katanya.

Selain tanah longsor, kata dia, banjir bandang juga melanda Desa Karanggedang RT 01 dan RT 02 RW 01, Kecamatan Sumpiuh, akibat jebolnya tanggul Sungai Klaceng.

Prasetyo mengatakan BPBD masih melakukan pendataan di tiga lokasi bencana tersebut.

"Kami telah mengirim lima relawan untuk melakukan assessment. Relawan lainnya akan berangkat ke lokasi setelah salat Jumat," katanya.

Dia mengimbau masyarakat yang bermukim di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor dan banjir karena berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan di wilayah Banyumas masih tinggi.

Dalam kesempatan terpisah, Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriana Ady Candra mengatakan banjir bandang yang melanda Desa Karanggedang sempat merendam 20 rumah dengan ketinggian air mencapai 80 centimeter.

Menurut dia, banjir bandang terjadi akibat tanggul sungai jebol sepanjang 30 meter pada Jumat (29/4), pukul 01.00 WIB, yang juga menyebabkan sawah seluas 50 hektare terendam.

"Saat ini, banjir telah surut dan warga membersihkan rumah mereka dari lumpur sisa banjir," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016