Jayapura (ANTARA News) - Pemain legendaris Persija, Ismed Sofyan, memprediksi kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 bakal ketat layaknya kompetisi sepak bola lainnya meskipun ada promosi dan degradasi.

"Yang ikut semua tim ISL. Pasti persaingan bakal ketat hingga akhir. Apalagi semuanya sudah rindu akan kompetisi," kata kapten Persija itu menjelang pertandingan pembukaan TSC 2016 melawan Persipura di Jayapura, Papua, Jumat.

Persija Jakarta menjadi salah satu kontestan kompetisi yang digulirkan oleh PT Gelora Trisula Semesta (TSC) bersama dengan 18 tim lainnya. Tim besutan Paulo Camargo ini menjadi salah satu tim yang akan menjadi pembuka kompetisi yang berhadiah utama Rp3 miliar itu.

Tim yang berjuluk Macan Kemayoran mengaku sudah siap bertanding menghadapi tuan rumah Persipura yang kembali diperkuat pemain andalannya seperti Boaz Solossa. Pertandingan perdana ini diprediksi bakal ketat karena kedua tim bertekad menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Meski datang ke Papua dengan kekuatan penuh, Macan Kemayoran ini akan sedikit terkendala dengan lini tengahnya karena Ramdani Lestaluhu masih cedera. Hanya saja, beberapa pemain pengganti sudah disiapkan dengan baik oleh pelatih asal Brazil itu.

"Hanya Ramdani saja yang tidak bisa main. Kami semuanya sudah siap," kata pemain yang akrab dipanggil Wak Haji itu.

Tim asal ibukota ini sebelum turun di TSC 2016 memang merombak tim meski tetap mengandalkan beberapa pemain yang sudah kenyang pengalaman. Selain Ismed Sofyan, ada beberapa nama pemain senior yang jasanya masih digunakan diantaranya adalah Maman Abdurahman.

Selain itu, salah satu ikon Persija yaitu Bambang Pamungkas juga kembali digunakan jasanya. Hanya saja, untuk pertandingan perdana TSC melawan Persipura, Jayapura ini pemain yang akrab dipanggil Bepe ini belum diturunkan.

Sesuai dengan rencana, pembukaan kompetisi TSC 2016 ini akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Selain presiden, pembukaan kompetisi dimasa pembekuan PSSI ini juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016