Jakarta (ANTARA News) -  Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat mengunjungi Vatikan pada Selasa lalu (26/4) menyampaikan mengenai keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan kerukunan antarumat beragama, meskipun masih ada riak-riak toleransi.

Sebagai indikator, kata Zulkifli dalam keterangannya Jumat, pemilihan pejabat publik di Indonesia tidak memprasyaratkan latar belakang agama seseorang. Hal ini karena konstitusi Indonesia menjamin adanya persamaan hak dan kewajiban semua warga negara Indonesia di hadapan hukum dan pemerintahan.

Zulkifli juga menegaskan keberagaman bangsa Indonesia merupakan kekuatan. Pancasila merupakan kunci mempertahankan kerukunan antarumat beragama. Dengan demikian, Pancasila patut menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena nilai-nilai fundamental yang terkandung dalamnya diakui secara universal.

Selain itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga membicarakan soal penyelenggaraan kegiatan interfaith dialogue di Indonesia dengan melibatkan Vatikan.

Menanggapi hal ini, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama Kardinal Jean-Louis Tauran mengatakan aktivitas dialog dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya melalui penanaman nilai-nilai kerukunan sejak dini dalam keluarga dan dialogue of action yakni melalui bantuan kemanusiaan.  

Menurut dia, dialog sesungguhnya memang perlu dikembangkan pada tingkat akar rumput dan para elit politik perlu lebih mendengarkan aspirasi masyarakat.

Kardinal Tauran juga menggarisbawahi perlunya pendidikan sejarah dan moral guna menanamkan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan.Intinya, dialog perlu difokuskan pada masyarakat bawah dan menyentuh kebutuhan mereka.Agama dalam hal ini perlu dipahami sebagai bagian dari solusi dan bukan bagian dari persoalan.

Dalam kunjungan itu, Zulkifli didampingi perwakilan fraksi dan kelompok DPD di MPR RI yakni,  Alimin Abdullah, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional,  Abdul Kadir Karding, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, John Pieris,

Kemudian, Ketua Kelompok DPD, Mulfachri Harahap, Wakil Ketua Komisi III DPR RI , Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono serta Duta Besar Indonesia Vatikan,  A Agus Sriyono.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016