Bandung, 29/4/1959 (Antara) - Nji Idah, djanda umur 28 tahun, tangannja tergilas roda lok kereta api saat bertjumbu dengan patjarnya diatas rel kereta api.

Waktu polisi datang ke tempat tersebut, ternjata patjarnya itu sudah menghilang.

Peristiwa ini terdjadi dekat setasiun Tjirojom, kurang lebih 1,5 km dari setasiun Bandung, kira-kira pukul 05.05.

Menurut keterangan, sehabis nonton wajang golek, nji Idah subuh itu pulang dengan disertai oleh seorang laki2, patjarnya.

Untuk memotong djalan, mereka berdjalan diatas rel kereta api sambil bertjumbu-tjumbuan. Mungkin karena asjiknja, mungkin karena sudah sangat ngantuk, mereka dengar ada lokomotif di belakang mereka dengan tiba-tiba.

Sang laki2 masih sempat melontjat ke pinggir sambil menarik nji Idah untuk menjelamatkannya, tapi lok sudah terlalu dekat. Nji Idah mendjerit, kepalanja terpelanting dan tangannja tergilas roda lokomotif.

Waktu dibawa ke rumah sakit Rantjabadak, nji Idah masih pingsan.

Dapat ditambahkan, pada awal bulan Puasa jang lalu didekat setasiun Tjirojom itu djuga ada seorang wanita, jang mendapat ketjelakaan, jaitu kakinya tergilas kereta api, karena waktu sedang bertjumbu-tjumbu di atas bordes, ia telah terdjatuh.

Sumber : Pusat Data dan Riset ANTARA / /pdra.antaranews.com/Twitter : @perpusANTARA


Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2016