Kami mengobrol soal pertemuan bilateral supaya tidak ada friksi seperti dalam hal perbatasan,"
Jakarta (ANTARA News) - Republik Indonesia dan Kerajaan Malaysia bakal memperkuat kerja sama sektor perikanan mulai dari permasalahan nelayan dari kedua negara yang menangkap ikan di kawasan perairan perbatasan hingga rencana patroli bersama.

"Kami mengobrol soal pertemuan bilateral supaya tidak ada friksi seperti dalam hal perbatasan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti setelah menerima Menteri Pertanian Malaysia Dato Sri Ahmad Shabery Cheek di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat.

Menteri Susi mengungkapkan, sejumlah kerja sama yang rencananya bakal ditingkatkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara lain adalah terkait dengan pertukaran data satelit dan radar.

Selain itu, ujar dia, juga dibahas mengenai rencana patroli bersama yang dilakukan dengan pihak Indonesia, bisa dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) atau Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP.

Susi Pudjiastuti juga mengaku dirinya diundang untuk menghadiri acara Konferensi Internasional tentang Bioproses dan Teknik Pertanian di Kuala Lumpur, Malaysia, November 2016 mendatang.

Menteri Kelautan dan Perikanan menjelaskan, di Malaysia sektor perikanan juga termasuk ke dalam sektor yang berada di bawah Kementerian Pertanian.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyambut baik keinginan Pemerintah Malaysia untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

Hal ini disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat menerima Duta Besar Malaysia Zahrain Mohamed Hashim yang menemuinya di ruang kerjanya, Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (5/4).

"Sebagai bangsa serumpun, Indonesia-Malaysia harus saling mendukung," kata Zulkifli Hasan.

Dubes Malaysia dalam pertemuan tersebut menyampaikan, pihaknya ingin terus meningkatkan hubungan kedua negara, seperti Malaysia juga ingin belajar terkait demokrasi dari Indonesia.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016