Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta menggalakkan penanaman pohon langka untuk memperkuat identitas wilayah.

"Kompleks Balai Kota Yogyakarta terkenal dengan nama Timoho karena dulu di wilayah ini merupakan hutan timoho. Oleh karena itu, kami pun mulai memperbanyak tanaman ini di kompleks balai kota," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana di sela penanaman pohon langka di Balai Kota Yogyakarta, Minggu.

Di kompleks Balai Kota Yogyakarta sebelumnya hanya ada dua pohon timoho yang sudah cukup besar. Badan Lingkungan Hidup (BLH) menanam empat pohon timoho di beberapa lokasi seperti di dekat pintu keluar dan di sekitar lokasi parkir Balai Kota.

Pohon timoho, Suyana menjelaskan, memang tidak dijadikan sebagai pohon perindang yang ditanam massal di pinggiran jalan karena tidak cepat berkembang dan membutuhkan perawatan intensif.

"Pohon ini juga tidak bisa berkembang dengan cepat sehingga kurang cocok jika dijadikan perindang di tepi jalan," ungkapnya.

Selain timoho, pohon yang juga menjadi identitas wilayah di Kota Yogyakarta di antaranya pohon kenari.

Jenis pohon ini banyak dijumpai di sepanjang sisi utara Jalan Kenari yang berada tidak jauh dari kompleks Balai Kota Yogyakarta.

Kawasan Kotagede juga memiliki pohon yang menjadi identitas wilayah yaitu mentaok dan pohon gayam menjadi identitas kawasan Jalan Gayam.

"Harapannya, akan ada lebih banyak warga yang memiliki kesadaran untuk mengelola lingkungan dan menaman pohon-pohon langka ini sehingga tidak punah. Sudah banyak warga yang tidak tahu bagaimana bentuk dari pohon-pohon langka itu," ujar Suyana.

Suyana berharap pemerintah kabupaten lain seperti Sleman dan Bantul juga ikut membantu memperbanyak perindang dengan menanam pohon-pohon bertajuk besar seperti trembesi dan mahoni.

"Pohon-pohon itu sangat cocok ditanam di sekitar jalur ring road dan di sekitar areal persawahan," ujarnya.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti berharap setiap wilayah bisa ikut aktif melestarikan pohon-pohon langka yang menjadi identitas wilayahnya.

"Masing-masing kecamatan bisa menanam pohon langka ini diikuti masyarakat," katanya.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X ikut menanam pohon timoho di area Balai Kota Yogyakarta.

Selain timoho, beberapa pohon langka lain seperti sawo kecik, munggur, pule dan dersono juga ditanam di area tersebut.


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016