Ternate (ANTARA News) - Harga minyak kelapa dan gula pasir di sejumlah pasar tradisional di Kota Ternate, Maluku Utara melonjak sehingga meresahkan para pedagang maupun masyarakat.

"Pemkot Ternate harus menstabilkan harga bahan pokok masyarakat tersebut yang harga terus melonjak ," kata salah seorang pedagang, Rahmat di Ternate, Minggu.

Bahkan, di beberapa pasar tradisional di kota Ternate, seperti di Inpres Bastiong, harga gura pasir sebelumnya Rp 14.000/Kg naik menjadi Rp16.000/Kg.

Sedangkan, minyak kelapa Rp14.000/Kg melonjak menjadi Rp 18.000/ Kg.

Para pedagang beralasan melonjaknya harga dua bahan pokok masyarakat itu karena distributor menaikan harga dan diikuti pengecer agar bisa mendapatkan keuntungan.

Rahmat mengaku, harus menjual sedikit mahal agar tidak mengalami kerugian dengan terjadi lonjakan di distributor.

Kita mengambil dari distributor harga minyak kelapa curah satu cerigen ukuran 25 liter saat ini Rp. 235.000.

Padahal, pada pekan lalu harganya hanya Rp 230.000/cerigen.

Sedangkan, gula pasir ukuran 50 Kg sebelum Rp655.000, kini naik menjadi Rp665.000.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Utara, Asrul Gailea mengatakan, mahalnya harga barang di daerah ini tidak ada hubungannya dengan naik atau turunnya tarif BBM.

"Persediaan yang relatif terbatas dan menjelang penyelenggaraan Bulan Suci Ramadhan sehingga harga bahan pokok masyarakat melonjak," tandasnya.

Begitu pun, adanya spekulasi dari tengkulak yang mengakibatkan harga barang mengalami kenaikan secara signifikan memanfaatkan Maluku Utara merupakan daerah kepulauan yang menggunakan jasa kapal laut untuk membawa barang dari sentra produksi.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016