Jakarta (ANTARA News) - Point guard Miami Heat Goran Dragic menciptakan poin tertinggi pertandingan dengan 25 poin untuk membawa Heat maju ke semifinal playoff Wilayah Barat dengan menyingkirkan Charlotte Hornets 106-73 pada pertandingan penentuan Game 7 Minggu malam waktu setempat atau Senin WIB.

Heat akan menghadapi pemenang pertandingan Toronto Raptors melawan Indiana Pacers yang juga tengah memainkan Game 7 pada hari yang sama.

"Saya memiliki ruang lebih lapang untuk beroperasi dan itu agak lebih mudah dibandingkan dengan sebelumnya," kata Dragic yang berasal dari Slovenia itu.

Miami yang tidak pernah tersusul juga mendapatkan 16 poin dari Gerald Green, 15 poin dari Luol Deng, 12 poin dari Dwyane Wade dan 10 poin ditambah 12 rebound dan lima blok dari Hassan Whiteside.

"Saya bukan rasul namun saya sudah tahu kami akan memenangkan pertandingan ini," kata Wade seperti dikutip Reuters.

Charlotte yang beberapa hari sebelumnya sempat memimpin 3-2 gagal menyingkirkan Heat. Guard Hornets Kemba Walker yang menciptakan 37 poin dua hari sebelumnya hanya menciptakan sembilan poin setelah hanya berhasil pada tiga dari 16 lemparannya. Dia juga menciptakan turnover terbanyak pada laga ini dengan tiga kali salah umpan.

Dragic dan pelatih Heat Erik Spoelstra memuji Walker kendati tampil buruk pada pertandingan terakhir. "Kemba adalah pemain yang luar biasa," kata Dragic.

Di samping memenangkan pertandingan antar point guard, keuntungan besar lain dari Miami adalah ketangguhan di depan basket dengan mendominasi rebound 58-36 dari lawannya yang membuat Miami paling banyak menarik poin 58-22 dari lawannya.

"Kami menciptakan awal yang buruk karena kalah pada adu rebound," kata pelatih Hornets Steve Clifford.  Miami melesat 20-4 dari awal laga sampai kuarter ketiga dan masuk ke priode terakhir dengan keunggulan 83-53.

Clifford dan forward Hornets Nicolas Batum tetap bangga pada timnya.

"Kami melewati musim yang hebat. Kami berpeluang menang namun D-Wade memang luar biasa. Yang bisa kami lakukan adalah belajar dari kekalahan ini," kata Batum.

Sedangkan Clifford berkata, "Saya tetap bangga pada para pemain kami. Ternyata tidak 4-0. Tertinggal 0-2 dan memenangi tiga pertandingan berikutnya membuktikan apa yang kami miliki di ruang ganti kami."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016