Sydney (ANTARA News) - Wirausahawan teknologi asal Australia, Craig Wright, kepada BBC mengaku sebagai pembuat mata uang digital bermasalah, Bitcoin. Selama ini sosok pencipta Bitcoin dengan nama samaran Satoshi Nakamoto masih misterius.

BBC pada Senin memberitakan bahwa Wright memberikan sejumlah bukti teknis yang menunjukkan bahwa dia memiliki akses terhadap blok "bitcoin".

Namun, dia menolak permintaan "The Economist" untuk memberikan bukti lebih lanjut yang memastikan dia adalah Nakamoto.

"Kesimpulan kami adalah Wright mungkin Nakamoto, namun masih ada hal-hal yang belum terjawab," kata "The Economist".

Pada Desember, kepolisian menggerebek kediaman dan kantor Wright di Sydney setelah majalah "Wired" menyebutkan namanya sebagai terduga pembuat "bitcoin" dan pemegang mata uang buatan senilai jutaan dolar, yang menarik perhatian bank, spekulan, penjahat dan regulator.

Dalam tulisannya di "blog" pada Senin, Wright menyatakan diri sebagai pembuat "bitcoin" dengan menuliskan penjelasan teknis, termasuk beberapa contoh kode, dari proses yang dia gunakan untuk menciptakan mata uang itu. Dia mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah mendukung proyeknya dari awal.

Meskipun demikian, Wright tidak membuat sebuah pengakuan yang jelas bahwa dia adalah Nakamoto. "Satoshi telah meninggal," katanya, "Namun ini hanya awal,".

Tidak seperti mata uang pada umumnya, "bitcoin" tidak disebarkan oleh bank sentral atau didukung oleh aset fisik seperti emas, namun "ditambang" oleh para pengguna yang menggunakan komputer untuk menghitung sejumlah rumus yang kompleks.

Pakar "bitcoin" mengatakan bahwa mengungkap siapa sebenarnya Satoshi Nakamoto itu akan berpengaruh terhadap industrinya. Tidak hanya dia yang terbukti sebagai pendiri diperkirakan memiliki beberapa pengaruh atas protokol bitcoin ke depannya, namun Nakamoto kemungkinan juga memiliki bitcoin yang cukup untuk mempengaruhi harganya.

Sebagai penambang awal "bitcoin", Nakamoto memiliki sekitar satu juta "bitcoin", kata pakar "bitcoin" Sergio Demian Lerner, Yang nilainya setara dengan 450 juta dolar Amerika dengan nilai tukar saat ini.

(Uu.SYS/A/KR-MBR/A/B002) 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016