Jakarta (ANTARA News) - Pemain-pemain bulu tangkis Filipina bersemangat menggali pengalaman tanding dalam kejuaraan Djarum Sirnas Premier 2016 yang berlangsung di GOR Asia-Afrika Jakarta.

"Kami memang sengaja mencari pengalaman bertanding di Indonesia dengan mengikuti dua turnamen yaitu Djarum Sirnas di Jakarta dan Piala Walikota Surabaya," kata pelatih atlet-atlet Filipina yang juga mantan pelatih Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Paulus Firman di sela-sela pertandingan di Jakarta, Senin malam.

Filipina menurunkan 14 atlet pada Djarum Sirnas Premier 2016 dengan komposisi terbesar pada kategori junior dan taruna serta satu pemain pada kategori dewasa.

Paulus mengatakan kualitas pertandingan bulu tangkis di Indonesia lebih ketat dengan pemain-pemain yang punya teknik permainan lebih bagus.

"Kejuaraan bulu tangkis di Filipina juga cukup banyak, tapi para pemainnya lebih memprioritaskan waktu untuk bersekolah dibanding berlatih penuh waktu. Tim nasional juga hanya berlatih paruh waktu," ujar mantan pelatih sektor ganda putri PBSI itu.

Paulus menambahkan cabang olahraga bulu tangkis di Filipina masih terkendala persepsi para orang tua yang menganggap cabang itu tidak menjanjikan masa depan. Orang tua di Filipina lebih memprioritaskan sekolah bagi para atlet bulu tangkis.

Selepas mengikuti Djarum Sirnas Premier yang menawarkan hadiah total sebesar Rp300 juta, atlet-atlet Filipina langsung mengikuti turnamen Piala Walikota Surabaya pada Senin (9/5) hingga Minggu (15/5).

Selain Filipina, Djarum Sirnas Premier 2016 juga diikuti atlet-atlet dari tujuh negara lain yaitu atlet Malaysia, Korea Selatan, Jepang, India, Vietnam, Slowakia, dan Amerika Serikat.

Djarum Sirnas Premier 2016, pada Senin, mempertandingkan babak kualifikasi pada kategori pemula, remaja, taruna, serta babak utama tunggal dewasa putra. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016