Boyolali (ANTARA News) - Ibu kandung Bayu Oktavianto, anak buah kapal Tug Boat Brahma 12 yang baru dibebaskan dari sanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina, langsung mendekap erat anak lelakinya setelah dia tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa pagi.

Bayu bersama ayahnya Sutomo tiba di Bandara Adi Soemarmo sekitar pukul 09.35 WIB. Saat dia turun dari pesawat, ibunya Rahayu langsung berlari menghampiri dan kemudian mendekap erat putra sulungnya.

Rahayu tidak bisa menahan air mata, begitu juga sanak saudara Bayu yang sejak pagi menantikan kedatangannya di bandara.

"Saya sangat bersyukur Bayu bisa pulang dengan selamat. Saya kangen sekali dengan Bayu. Dia masih dilindungi Tuhan Yang Maha Esa," kata Rahayu.

Rahayu mengatakan keluarga mengadakan syukuran untuk menyambut Bayu di rumah mereka di Dukuh Miliran, Desa Mendak, Delanggu, Klaten.

"Saya sangat senang Bayu bisa pulang, dan nanti setiba di rumah akan langsung dimandikan di sungai belakang Rumah," katanya serta menambahkan ritual itu dilakukan untuk membuang sial.

Malamnya, ia melanjutkan, keluarga mengadakan pengajian dan doa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah menyelamatkan anak lelakinya dan sembilan anak buah kapal lain yang sebelumnya disandera.

Sementara Bayu mengaku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata kegembiraannya bisa selamat kembali ke Tanah Air dan berkumpul dengan keluarga.

Ia menuturkan selama dalam tawanan, penyandera memperlakukan mereka dengan baik, dan memberi mereka makan dua kali sehari.

"Saya tidak tahu proses pembebasan. Saya bersama ABK lainnya tiba-tiba diantar ke pulau lain, dan dijemput, dibawa ke rumah Kantor Gubernur," kata Bayu, yang tetap akan menekuni pekerjaan sebagai pelayar setelah beristirahat di kampung halaman.

Bayu dan sembilan warga Indonesia yang menjadi awak Tug Boat Brahma 12 dibebaskan dari kelompok Abu Sayyaf di Filipina selatan pada Minggu (1/5). Mereka langsung dipulangkan ke Indonesia dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 23.30 WIB.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016