Purwokerto (ANTARA News) - Pemerintah terus berupaya mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, kata Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong.

"Tentunya pemerintah kerja keras untuk koordinasi antara semua instansi. Jadi, sekarang setiap minggu rakor (rapat koordinasi) di Kementerian Perekonomian untuk menyinergikan kegiatan dari semua kementerian dan instansi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Mendag mengatakan hal itu kepada wartawan usai meninjau Pasar Manis Purwokerto yang rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada hari Rabu (4/5).

Menurut dia, koordinasi juga dilakukan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang terdapat sentra-sentra penghasil bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Koordinasi tersebut, kata dia, ditujukan supaya dapat teridentifikasi daerah mana ada stok, daerah mana terjadi peningkatan kebutuhan, dan daerah mana ada potensi-potensi penyempitan (bottle neck) sebagai upaya pengendalian harga.

"Jadi, yang sekarang sedang dikerjakan pemerintah adalah koordinasi antarkementerian, antarinstansi, maupun dari pusat ke daerah," tegasnya.

Disinggung mengenai ketersedian stok bahan kebutuhan pokok masyarakat, Mendag mengatakan hal itu kemungkinan berbeda-beda untuk setiap bahan pokok.

Menurut dia, yang menjadi tantangan saat ini adalah jenis kebutuhan pokok tertentu terutama komoditas segar seperti daging dan telur karena tidak bisa distok dalam jangka waktu lama.

"Berbeda dengan minyak goreng atau beras yang dapat disiapkan stoknya. Oleh karena itu, yang menjadi tantangan adalah stok kebutuhan pokok yang segar seperti daging dan telur," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan pemerintah hingga saat ini belum memutuskan untuk melakukan impor untuk menjaga stok dan memenuhi lonjakan kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

"Hingga kini belum ada keputusan apakah impor atau tidak. Tetapi yang pasti, pemerintah terus melakukan pemantauan stok kebutuhan pokok," tegasnya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016