... belum tahu sampai sekarang posisi terakhir mereka. Sampai tadi malam...
Semarang (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Panjaitan, menyatakan, kini pemerintah masih fokus membebaskan empat WNI lagi yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf. Walau begitu, posisi mereka masih belum diketahui. 

"Kami belum tahu sampai sekarang posisi terakhir mereka. Sampai tadi malam," kata katanya, usai menghadiri Halaqah Fiqih Antiterorisme, di Semarang, Selasa.

Jenderal TNI AD yang lama berkarir di Resimen Para Komando TNI AD (kemudian Kopassandha dan kini Komando Pasukan Khusus TNI AD) dan menguasai intelijen itu, menyatakan, "Kemarin, kami sudah merapatkan hal itu lagi di Jakarta. Sudah dievaluasi juga. Kami berharap penanganannya bisa lebih baik."

Laki-laki yang sempat disebut-sebut dalam Panama Papers namun telah mengklarifikasi itu mengakui permasalahan berkaitan WNI pelaut yang disandera kelompok Abu Sayyaf memang tidak sederhana.

Sampai saat ini, kata bekas duta besar Indonesia untuk Singapura itu, keberadaan atau posisi terakhir empat WNI yang masih disandera kelompok bersenjata di Filipina belum diketahui.

Disinggung mengenai pembahasan uang tebusan untuk membebaskan empat sandera, Luhut menegaskan tidak ada pembicaraan mengenai uang tebusan untuk pembebasan sandera.

"Tidak bicara ke situ. Kita tidak dalam posisi berbicara tebus-tebusan," tegasnya.

Sebelumnya, 10 WNI pelaut yang disandera kelompok Abu Sayyaf dibebaskan pada 1 Mei 2016, yakni Peter Thompson Barahama (nakhkoda), Julian Phillips (mualim 1), Alvian Elvis Srepi (mualim 2), Mahmud (kepala kamar mesin), Suryansah (masinis 2), Suryanto (masinis 3), Wawan Saputra (juru mudi), Bayu Oktawianto (juru mudi), Rinaldi (juru mudi), dan Wendi Rahardian (koki).

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016