Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2016 mencapai 5,1 persen, lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu yang 4,73 persen.

"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, didorong pertumbuhan belanja pemerintah terutama belanja modal," kata Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Kementerian Bappenas Sidqy L P Suyitno saat ditemui di Kantor Pusat Bappenas, Jakarta, Senin.

Sidqy menuturkan, belanja modal pemerintah pada tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,1 persen, meningkat dibandingkan triwulan I-2015 1,4 persen.

Ia juga menyebutkan, indikator penjualan seperti semen dan otomotif juga menunjukkan tren positif. Selain itu, paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dinilai sudah mulai dapat dirasakan dampaknya.

"Investasi juga terasa ya, realisasi triwulan I naik 17,6 persen menjadi Rp146,5 triliun. Penyerapan tenaga kerja juga naik 3,08 persen menjadi 327 ribu," ujar Sidqy.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perekonomian global pada 2016 sedang menuju perlambatan, namun pemerintah berupaya untuk menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong investasi agar perekonomian nasional tetap stabil.

Ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 bisa lebih baik dari triwulan sebelumnya, atau pada kisaran 5,1 persen-5,2 persen, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur sejak awal tahun.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi dalam dua triwulan terakhir cenderung meningkat, yaitu pada triwulan III dan triwulan IV-2015 masing-masing sebesar 4,73 persen dan 5,04 persen.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016