London (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Qatar, Muhamad Basri Sidehabi memuji peran dan kontribusi komunitas Wong Kito Qatar dalam berbagai kegiatan yang mendukung misi KBRI terutama diplomasi khususnya promosi makanan khas Palembang Pempek di Qatar.

Hal itu disampaikan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP), Andi Una Sidehabi kepada Antara di London, Selasa, saat menyampaikan sambutannya pada silaturahmi komunitas Masyarakat Sumatra Selatan di Qatar (KOMPAQ) memperingati Hari Kartini.

Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan mengatakan acara dihadiri sekitar 100 warga Wong Kito diadakan di Museum Islamic Art (MIA) Park, salah satu ikon kota Doha di Corniche, kawasan reklamasi memiliki taman kombinasi antara kawasan modern dan tradisional unik menjadi tempat favorit dan selalu ramai dikunjungi warga asing di Qatar.

Andi Una Sidehabi menyambut baik acara promosi sekaligus ajang silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan sebagai sesama anggota KOMPAQ. Organisasi warga Wong Kito ini merupakan salah satu dari 50 ormas Indonesia yang tergabung Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) dipimpin Edwin Kurniawan.

Pada acara ini turut dilombakan makanan khas Palembang, Pempek yang tampilkan Wakil-wakil KOMPAQ dari berbagai kota seperti Doha, Dhukan, Alkhor, Messaid dan Wakrah. Setiap daerah bersaing menunjukan kebolehannya memamerkan kuliner "wajib" Pempek. Beragam pempek dipamerkan seperti pempek kapal selam, model, kulit, lenggang, baik yang direbus atau digoreng menjadikan silaturahmi berlangsung meriah bagai ajang kompetisi yang memanjakan lidah.

Cara makannya pun diperagakan khusus bagi warga non Wong Kito. Pempek dicocol ke kuah cuka dan jika kurang puas, maka kuahnya disruput atau diminum, mangkuk plastik kecil disediakan untuk menyeruput atau meminum kuah cuka tersebut. Bagi Wong Kito Pempek dianggap sebagai makanan wajib mengalahkan nasi. "Sarapan pun mereka makan pempek", ujar Hamid, tokoh Wong Kito di Qatar.

Selain itu dipromosikan pula berbagai kuliner khas dari Palembang seperti mie celor, tekwan, pindang, martabak, sambal nanas, kue srikaya ketan, bolu kojol, kemplang, tempoyak, gulai ikan khas ala Wong Kito.

"Perut sepertinya rasanya pecah akibat melebihi kapasitas. Semuanya Maknyooos," ujar Andi Una ketika ditanya pendapatnya setelah mencicipi hidangan yang dipamerkan.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016