Jakarta (ANTARA News) - Golden State Warriors menghambat Portland Trail Blazers dengan tiga lemparan pada 8 menit 58 detik terakhir dan mengejar defisit 11 poin untuk menang 110-99 pada Game 2 semifinal playoff Wilayah Barat, Selasa waktu setempat atau Rabu WIB.

Dengan demikian Warriors sudah memimpin 2-0 walau tanpa diperkuat bintang mereka yang lagi cedera, Stephen Curry.  Game 3 giliran dimainkan di Portland, Sabtu pekan ini.

Center
cadangan Festus Ezeli yang tidak pernah meninggalkan bangku pemain pada Game 1 saat Golden State juga menang, menjadi tulang punggung pertahanan tangguh timnya pada kuarter keempat.

Dia menciptakan tiga hoop ketika Warriors melampaui Trail Blazers 34-12 setelah memasuki periode terakhir dengan ketinggalan 87-76.

Portland memimpin 95-94 setelah Moe Harkless menjaringkan bola pada 5 menit 21 detik terakhir. Namun setelah CJ McCollum sukses pada sebuah lemparan untuk Trail Blazers ketika waktu tinggal delapan detik, Golden State sudah berlari sampai selisih 13 poin.

Ketika Trail Blazers delapan kali menguasai bola berturut-turut tanpa bisa menghasilkan poin, Warriors justru memetik poin dari dua lemparan yang berasal dari pengganti Curry, Shaun Livingston, ketika Warriors berlari 10-0 yang membuat Golden State mengambil komando permainan pada kedudukan 104-95 dalam 1 menit 47 detik terakhir.

Kendati 13 kali gagal pada 20 lemparannya, Klay Thompson memimpin Warriors dengan 27 poin yang kebanyakan dari lemparan tiga angka.

Draymond Green menciptakan rebound tertinggi tim dengan 14 rebound ditambah tujuh assist untuk Warriors yang enam kali berturut-turut menang di kandang dalam selisih angka dua digit melawan Portland.

Andre Iguodala (15 poin), Livingston (14) dan Harrison Barnes (13) juga menciptakan double figure untuk Warriors yang pada laga ini memiliki efektivitas lemparan 46,2 persen.

Sementara itu Damian Lillard menciptakan 25 poin dan McCollum 22 poin untuk Trail Blazers yang punya efektivitas 44,4 persen. Namun Lillard tidak mencetak satu poin pada kuarter keempat, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016