Usulan kebijakan Trump tidak bisa dilakukan."
New York (ANTARA News) - Jika Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan melaksanakan rencananya mengusir semua pendatang gelap, maka perekonomian Negeri Paman Sam akan turun sekira dua persen, demikin kajian American Action Forum, Kamis.

Penelitian lembaga konservatif itu menambah kritik terhadap kebijakan usulan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang juga pernah berjanji membatalkan sejumlah perjanjian perdagangan internasional dan membangun tembok di perbatasan Meksiko.

Dalam angka pemerintah, sekitar 6,8 juta dari 11 jutaan pendatang gelap, yang kini tinggal di Amerika Serikat, adalah pekerja gelap, demikian laporan Reuters.

Jika pemerintah memulangkan mereka, maka sektor swasta akan kehilangan produktivitas dari bernilai sekitar 381,5 milyar dolar AS menjadi 623,2 miliar dolar AS, catat ulasan lembaga yang berkantor di Washington itu.

Lebih lanjut lagi, American Action Forum mengemukakan, kebijakan deportasi untuk para pekerja ilegal itu akan membuat banyak perusahaan kekurangan tenaga kerja tingkat rendah karena warga lokal tidak tidak mau mengisi lowongan tersebut.

Bidang industri paling banyak mempekerjakan buruh gelap adalah pertanian, konstruksi, dan perawatan, kata penelitian American Action Forum.

"Usulan kebijakan Trump tidak bisa dilakukan," kata Douglas Holtz-Eakin, kepala American Action Forum yang sempat menjadi penasihat ekonomi utama Senator John McCain saat mencalonkan diri menjadi Presiden AS pada 2008.

Trump, yang secara efektif menang pencalonan Presiden AS dari Partai Republik pada pekan ini, berulangkali mengancam mengusir semua yang tinggal secara gelap di negerinya.

Dia beranggapan bahwa kehadiran para pekerja asing itu adalah faktor utama yang menahan peningkatan gaji dan menambah pengangguran bagi warga lokal.

Pernyataan Trump itu memicu kritik keras dari pengusaha besar seperti keluarga Koch dan juga tokoh pembela hak asasi manusia.

Silang pendapat bertambah besar setelah Trump menyatakan bahwa Meksiko sengaja mengirim para pemerkosa dan pedagang narkoba ke AS.

Trump juga mendesak agar Muslim dilarang memasuki Amerika Serikat untuk memperketat keamanan nasional.

Di sisi lain, banyak warga Amerika Serikat tertarik dengan kebijakan keras Trump soal imigrasi.

Sekitar 52,6 persen responden, dalam polling Reuters bersama Ipsos pada September lalu, menyatakan bahwa imigran ilegal harus dideportasi. Hanya 34,6 persen yang ingin mereka tetap tinggal di Amerika Serikat.

Ulasan American Action Forum menggunakan data dari Biro Statistik Buruh untuk memperkirakan nilai produktivitas imigran ilegal.

Menurut lembaga Dana Moneter Internasinonal (IMF), perekonomian Amerika Serikat diperkirakan akan memproduksi sekitar 18,7 trilyun dolar AS dalam bentuk barang dan jasa pada 2016. Dengan demikian, sekitar 381,5 milyar dari kontribusi pekerja ilegal akan setara dengan dua persen angka PDB tersebut.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016