Samarinda (ANTARA News) - Para penumpang yang selamat pada peristiwa tenggelamnya kapal di perairan Tanjung Aru, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis (5/5) sore, sempat terapung selama sekitar dua jam sebelum diselamatkan sejumlah kapal nelayan yang melintas.

Syahrensah (53), salah satu penumpang KM Putra Iraya (bukan KM Vega seperti pada berita sebelumnya) yang selamat, saat ditemui di rumahnya Desa Damit, Paser, Jumat, menuturkan, mereka bertahan di tengah laut dengan berpegangan pada alat penangkap ikan yang sempat ditabrak kapal tersebut.

"Kami berada jauh di tengah laut. Banyak kapal melintas yang terlihat dari kejauhan, namun tidak mendengar teriakan dan lambaian tangan kami. Sampai akhirnya ada perahu nelayan yang melihat kami dan memberikan pertolongan," katanya.

Syahrensah merupakan satu dari 47 orang penumpang kapal yang selamat dalam peristiwa naas tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser Chandra Irwandi mengatakan, kapal tersebut mengangkut sebanyak 55 penumpang, terdiri atas 28 orang laki-laki dan 27 perempuan.

"Tujuh korban meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi tim SAR Gabungan, sementara satu korban masih belum ditemukan," katanya.

Syahrensah mengatakan, kapal yang mereka tumpangi dengan tujuan Desa Tanjung Aru untuk menghadiri acara resepsi pernikahan itu sempat dihantam ombak cukup besar, sebelum akhirnya tenggelam.

Dalam rombongan penumpang itu, terdapat 31 anggota keluarga dan kerabat Syahrensah yang ikut, enam orang di antaranya menjadi korban meninggal.

"Saat kejadian saya berada di kamar kapal dan tiba-tiba saya sudah melihat air masuk, selanjutnya posisi kapal sudah miring," ujarnya.

Pewarta: Didik Kusbiantoro/R Wartono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016