Washington (ANTARA News) - Makhluk ini sangat aneh sehingga para ilmuwan menyebutnya mengingatkan mereka pada binatang-binatang aneh sulapan Dr. Seuss.

Tapi apakah penulis buku anak-anak terkenal itu pernah memikirkan reptil laut dengan moncong martil yang biasa digunakan untuk mengudap alga?

Para ilmuwan pada Jumat mengumumkan temuan di China Selatan, fosil baru reptil dari masa 242 juta tahun lalu yang disebut Atopodentatus, yang memperjelas sifat binatang penghuni laut pemakan tumbuhan seukuran buaya itu.

Ketika pertama kali fosil-fosil Atopodentatus ditemukan tahun 2014, berdasarkan tengkoraknya para ilmuwan menduga binatang itu punya moncong menurun seperti paruh flamingo dengan mulut seperti risleting.

Tapi dua spesimen fosil baru yang digambarkan dalam hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Science Advances menyelesaikan masalah itu.

"Pada skala keanehan, saya pikir ini ada tempat teratas. Ini semacam mengingatkan saya pada beberapa ciptaan Dr. Seuss," kata Nicholas Fraser, ahli paleontologi di National Museums Scotland.

Atopodentatus adalah reptil herbivora laut yang paling awal diketahui menurut ahli paleontologi Olivier Rieppel dari Field Museum di Chicago.

Atopodentatus tampaknya menggunakan gigi seperti pahat di sepanjang tepi moncong berbentuk martilnya untuk mengeruk alga di permukaan bawah laut yang keras.

Dia kemudian dengan cepat membuka mulutnya untuk menghisap sebelum menutup rahang untuk menyaring material tumbuhan lewat susunan padat gigi-gigi berbentuk jarum, hampir seperti paus menyaring udang-udang kecil dari air laut.

Atopodentatus yang panjangnya sembilan kaki (2,75 meter) tinggal di laut dangkal di Provinsi Yunan, China, bersama ikan dan reptil lain lain menurut ahli paleontologi Chun Li dari Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata di Chinese Academy of Sciences.

Ketika berpikir tentang makhluk itu, hiu mungkin muncul dalam pikiran. Tapi moncong martil pada Atopodentatus berbeda dalam lokasi dan fungsi dengan hiu, yang matanya berada di akhir ekstensi lateral pada kepala mereka.

Atopodentatus muncul selama Periode Triassic, relatif segera sesudah kepunahan massal spesies terbesar dalam sejarah Bumi.

Makhluk-makhluk aneh yang lain juga berenang di lautan pada masa itu, termasuk reptil yang disebut Dinocephalosaurus yang lehernya meliputi separuh dari panjang badannya yang sekitar 17 kaki (5,25 meter).

"Kalau kau melihat reptil (Atopodentatus) ini berkeliaran dengan sejumlah ikan, saya pikir kau akan mengatakan itu sangat absurd," kata Fraser.

"Tapi bersama beberapa penghuni di kedalaman, saya pikir itu akan terlihat sebagai satu keanehan dalam dunia yang memesona," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016