Wisnu menang atas Thomi dengan skor 21-19, 10-21, 21-13 selama 69 menit pertandingan final kejuaraan Djarum Sirnas Premier di GOR Asia Afrika, Senayan Jakarta, Sabtu.
"Pada game kedua, saya sudah tertinggal cukup jauh sehingga akan sia-sia kalau dipaksakan. Saya memilih mengalihkan tenaga dan fokus pada game ketiga," ujar atlet kelahiran Tulungagung, 11 Juli 1994 itu.
Pemain bertinggi badan 170 cm itu mengikuti pola permainan Thomi dengan reli-reli sembari mencari celah meraih poin. "Saya tidak memikirkan juara dan fokus satu per satu poin," kata Wisnu.
Gelar juara Djarum Sirnas Premier 2016 di Jakarta merupakan gelar kedua Wisnu setelah gelar Djarum Sirnas di Banjarmasin pada Februari.
"Sejak awal putaran pertama, semua lawan punya kemampuan yang bagus. Bagi saya, mereka adalah lawan-lawan yang berat. Bola dalam sirnas ini juga berat sehingga mempengaruhi kecepatan serangan," katanya.
Atlet yang memperkuat tim Indonesia pada SEA Games 2013 itu berharap dapat masuk putaran final dalam turnamen bulu tangkis internasional tingkat Grand Prix Gold.
"Kejuaraan sirnas ini menjadi batu loncatan saya untuk mengikuti turnamen internasional minimal tingkat grand prix. Saya akan mengikuti turnamen International Series di Surabaya," kata Wisnu.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
