Semarang (ANTARA News) - Sejumlah sekolah menengah atas (SMA) mengaku sudah mengantisipasi euforia kelulusan jenjang SMA dan sederajat, namun fenomena tahunan itu masih saja terulang.

"Kami sudah sampaikan pengumuman kelulusan siswa melalui website sekolah. Jadi, siswa tidak perlu datang ke sekolah," kata Kepala SMA Negeri 1 Semarang Kastri Wahyuni di Semarang, Sabtu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, euforia perayaan kelulusan SMA, seperti corat-coret seragam dan arak-arakan dengan kendaraan bermotor keliling kota kembali dilakukan siswa di Semarang.

Momentum kelulusan tahun ini berbarengan dengan "long weekend" (libur panjang), lanjut dia, membuat sekolah kerepotan untuk mengondisikan siswa agar tidak merayakan kelulusan secara berlebihan.

Kastri menjelaskan sekolah sudah mengimbau siswa untuk tidak keluar rumah saat kelulusan, namun posisi siswa yang berada di luar sekolah yang menjadi kendala sekolah untuk menertibkan.

"Ya, kalau siswa berada di luar sekolah kan kami tidak bisa mengawasi. Kami hanya bisa mengingatkan. Untuk kelulusan, Alhamdulillah, sekolah kami mencapai 100 persen," katanya.

Dari total siswa di SMA Negeri 1 Semarang, terbagi atas 397 siswa program ilmu pengetahuan alam (IPA) dan 68 siswa program ilmu pengetahuan sosial (IPS) semuanya lulus UN tahun ini.

Sementara itu, Kastri yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri 2 Semarang juga menyebutkan kelulusan siswa di sekolah tersebut pada tahun ini kembali mencapai 100 persen.

"Jumlah peserta UN di SMA Negeri 2 Semarang pada tahun ini ada 473 siswa, terdiri atas 387 siswa program IPA dan 86 siswa program IPS. Alhamdulillah, semuanya lulus," pungkasnya.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan Kota Semarang Sutarto mengatakan sejauh ini masih menunggu data kelulusan SMA dan sederajat yang dilaporkan masing-masing sekolah.

"Belum semua data dari seluruh sekolah masuk ke kami. Yang masuk baru sekitar 95 persen. Dari data yang sudah masuk, kelulusannya 100 persen," kata Ketua Panitia Penyelenggara UN Kota Semarang itu.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016