Kupang, NTT (ANTARA News) - Pelabuhan Atapupu di Teluk Gurita, Kabupaten Belu, NTT, yang berbatasan dengan negara Timor Timur alias Timor Leste, didorong menjadi pelabuhan transit barang sebelum diekspor ke negara itu untuk memberikan pendapatan bagi daerah, kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya.

"Bagaimans kita punya pelabuhan laut tetapi arus barang ekspor ke Timor Leste dari Indonesia tidak melalui Pelabuhan Atapupu. Kita terus dorong agar bisa jadi pelabuhan transit," katanya, di Kupang, Senin.

Dia mengatakan, menjadikan Pelabuhan Atapupu sedemikian itu untuk kepentingan ekonomi warga di daerah itu. "Daerah bisa menyediakan juga sejumlah komuditas dan hasil alam yang bisa dimanfaatkan untuk diekspor ke negara yang masih satu budaya itu," katanya.

Jarak Pelabuhan Atapupu dengan garis perbatasan Indonesia-negara Timor Timur di Pintu Lintas Batas Utama Mota Ain cuma sekitar 15 menit berkendara saja. 

Selama ini, kata dia, semua barang yang hendak dikirim ke negara Timor Timur dari sejumlah daerah lain di Indonesia, seperti Makassar dan Pulau Jawa, dilakukan langsung ke sana tanpa singgah di Pelabuhan Atapupu.

Hal ini dinilai merugikan kabupaten-kabupaten yang memiliki pelabuhan atau pelabuhan dengan kapasitas yang telah ditingkatkan. 

Ada sembilan pelabuhan dibangun atau yang telah ditingkatkan kapasitasnya dan diresmikan, yaitu Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Belu, Pelabuhan Ba' a dan Pelabuhan Papela di Rote Ndao, Pelabuhan Reo, Pelabuhan Pota dan Pelabuhan Larantuka di Kabupaten Flores Timur.

Sebanyak tiga pelabuhan penyeberangan, yaitu Pelabuhan Kewapante dan Pelabuhan Pamana di Kabupaten Sikka, serta Pelabuhan Seba di Kabupaten Sabu. 

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016