... tahu bagaimana di Afganistan, Irak, Suriah, dan di Libya, bagaimana pemimpin-pemimpin negara itu tidak menghargai rakyatnya sendiri. Sehingga negara-negara besar menyerang negeri itu dengan alasan demokrasi...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan, gerakan radikalisme muncul dari negara-negara Islam yang gagal berkembang sehingga konflik internal di negara itu menyebar ke negara lain.

"Apabila kita melihat sejarah pada tahun-tahun terakhir ini, radikalisme selalu timbul dari negara-negara Islam yang gagal. Al Qaeda mulai di Afganistan yang gagal, yang berkecam; kemudian ISIS dari Irak dan Suriah yang kita tahu juga ada kekalutan di negara tersebut," kata Kalla, dalam sambutannya di pembukaan KTT Internasional Islam Moderat, di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan kegagalan negara-negara Islam, sehingga menimbulkan gerakan radikalisme itu. Menurut dia disebabkan dua hal utama: kesewenang-wenangan pemimpin di negara itu dan kemarahan masyarakat atas pemerintahnya.

"Kita tahu bagaimana di Afganistan, Irak, Suriah, dan di Libya, bagaimana pemimpin-pemimpin negara itu tidak menghargai rakyatnya sendiri. Sehingga negara-negara besar menyerang negeri itu dengan alasan demokrasi," jelasnya.

Kehancuran di dalam negara-negara yang gagal itu menyebabkan kekhawatiran penduduknya terhadap masa depan negara mereka, sehingga itu awal munculnya radikalisme yang kemudian menjadi gerakan terorisme.

Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan radikalisme dan terorisme, Kalla mengatakan, diperlukan peningkatan persatuan di antara negara-negara Islam.

Keberadaan umat Islam di dunia, yang mencapai 1,6 miliar orang dan tersebar di 57 negara, seharusnya dapat menjadi kekuatan untuk menyebarkan kebaikan Islam.

Pewarta: Fransiska Niditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016