"Kami tetap siap mendukung Libya dalam membangun institusi pertahanannya jika kami mendapatkan permintaan dari pemerintah yang sah di Libya," kata Vershbow, kepada Reuters di sela-sela konferensi pengawasan senjata NATO di Slovenia, Senin.
"Kami semua berharap bahwa pemerintah ... di bawah Perdana Menteri yang ditunjuk (Fayez) Serraj dapat mengkonsolidasikan kekuasaannya. Jika itu terjadi dan kami mendapatkan permintaan, kami bisa merespon bahkan sebelum KTT di Warsawa, " lanjutnya.
Namun, Vershbow tidak mengatakan bentuk bantuan yang akan diberikan NATO untuk Libya.
Pembicaraan tentang pemberian dukungan bagi pemerintah persatuan baru Libya akan diadakan di Wina pekan depan, kata Menteri Luar Negeri Italia, Senin.
Pertemuan di Wina akan fokus membahas upaya-upaya internasional untuk membangun stabilitas di Libya, di mana kedua pemerintah yang berlawanan telah bersaing untuk berkuasa sejak 2014.
Persaingan itu telah membuka jalan bagi kelompok IS untuk membangun kekuatan dan mendapatkan tempat di negara Afrika Utara itu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
