Semarang (ANTARA News) - Pebulu tangkis ganda campuran nasional Praveen Jordan tetap bisa membela Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat, meskipun yang bersangkutan terdaftar sebagai pemain yang bakal turun pada Olimpiade 2016 di Rio de Jeneiro Brasil.

Pelatih Tim Bulu Tangkis PON Jawa Tengah Fung Permadi ketika dihubungi dari Semarang, Selasa, mengatakan, sampai kini belum ada pemberitahuan dari induk organisasi olahraga bulu tangkis di Tanah Air yang menyatakan bahwa atlet Olimpiade tidak boleh turun pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Jawa Barat.

Di samping itu, kata pebulu tangkis tunggal putra nasional tersebut, pelaksanaan PON dengan Olimpiade juga berbeda, artinya PON XIX/2016 Jabar dilaksanakan pada September sedangkan pesta olahraga multievent dunia dilaksanakan sekitar Oktober 2016.

"Jadi saya kira Praveen masih bisa membela Jateng pada PON di Jawa Barat mendatang," katanya menegaskan.

Seperti diwartakan sebelumnya, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia menetapkan 10 pemain bulu tangkis Indonesia yang akan mengikuti Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil 2016 mendatang.

"Atlet yang akan kami kirim sebanyak 10 orang berdasarkan pengumuman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) tentang atlet-atlet yang lolos kualifikasi Olimipiade Rio," kata Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (9/5).

Sepuluh atlet bulu tangkis Indonesia itu adalah Tommy Sugiarto pada tunggal putra, Linda Wenifanetri pada tunggal putri, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada ganda putra, atlet ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, serta dua pasangan atlet ganda campuran yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.

Pada Olimpiade mendatang, Indonesia menargetkan dua medali emas yaitu pada nomor ganda campuran dan ganda putra meskipun juga punya peluang untuk meraih medali pada nomor tunggal putra dan ganda putri.

Menyinggung sual Debby Susanto yang menjadi pasangan Praveen Jordabn di nomor ganda campuran, Fung Permadi mengatakan, yang bersangkutan tidak bisa tampil karena adanya pembatasan usia pemain, artinya mereka yang bisa tampil pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Jabar adalah pemain yang usianya di bawah 24 tahun.

Ia mengatakan, dengan ketentuan ini tentunya kondisi sekarang berbeda dengan PON XVIII/2012 Riau. "Tentu saja kita berharap bisa mempertahankan tradisi medali emas di cabang ini tetapi tentu saja kondisinya sudah berbeda dengan PON di Riau," katanya.

Pada PON XVIII/2012 Riau, tim bulu tangkis Jawa Tengah keluar sebagai juara umum dengan meraih tiga medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu kemudian disusul Jawa Barat dengan dua medali emas, dua perak, dan tiga perunggu, sedangkan posisi ketiga ditempati DKI Jakarta dengan raihan dua medali emas, satu perak, dan empat perunggu.

Tiga medali emas bagi Jateng disumbangkan dari nomor tunggal putra atas nama Shesar Hiren Rustavito yang mengalahkan rekannya Dionysius Hayom Rumbaka dengan rubber game 21-14,18-21,21-18, kemudian dari nomor ganda putra atas paangan Tontowi Ahmad/Mohammad Ahsan yang mengalahkan pasangan Agripina P/Marcus F Gedeon 17-21,21-18,21-9, sedangakn satu lagi dari nomor beregu putra.

"Kondisi sekarang ini berbeda dengan PON 2012 Riau, menurut saya yang kuat saat ini adalah Jawa Timur karena di sana ada pemain kita (Djarum Kudus) seperti Thomi Azizan Mahbub, Kevin Sanjaya Sukomuljo kemudian ada Wisnu Yuli. Sekarang ini Jawa Tengah posisinya sebagai under dog," katanya menegaskan.

Pelatda PON cabang olahraga bulu tangkis Jawa Tengah sekarang ini dihuni 16 pemain yang terdiri dari delapan pemain putra dan delapan pemain putri. Mereka di anataranya adalah Ihsan Maulana Mustova, Shesar Hiren Rustavito, Riyanto Subagja, Praveen Jordan, Melati Daeva Oktavianti, Annisa Saufika, Dinar Dyah Ayustine, Reksy Aureza Megananda, Gloria Emmanuelle Widjaja.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016