Keterangan tertulis Humas DPR, Selasa menyebutkan, Hamka mengatakan hal itu saat pertemuan dengan Rektor IAIN Pontianak Hamka Siregar di aula kampus tersebut beberapa waktu lalu.
Dalam rangkaian kunjungan kerja yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay ini hadir pula Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Kemenag Anton Bactiar, dosen, dekan dan mahasiswa IAIN Pontianak.
Ketua Tim Kunker Saleh P. Daulay, mengatakan kedatangannya ke kampus IAIN ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kampus perjuangan umat Islam ini ke depan dan proyeksinya seperti apa.
Berdasarkan informasi, lanjut dia, kalangan mahasiswa juga ada kekhawatiran, kemana setelah jadi UIN, jangan-jangan nanti fakultas dakwah, tarbiyah dan syariahnya ditutup. Karena pasti orang akan lebih senang masuk fakultas umum seperti teknik, kedokteran dan fisip.
“Jadi tidak usah muluk-muluk mau berubah jadi UIN dan segala macam. Nanti kalau sudah kuat infrastrukturnya, dosen sudah cukup dan mahasiswa memang membutuhkan, itu kita silahkan,” ujar Saleh menandaskan.
Kepada Tim Komisi VIII, Rektor IAIN Pontianak Hamka Siregar mengeluhkan kecilnya anggaran yang dikucurkan sehingga untuk membangun satu tower baru disetujui setelah puluhan tahun. Selain itu, pembangunan IAIN selama ini hanya terpusat di Jawa.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016