Kenaikan jumlah pengunjung di pasar tradisional ini membuktikan bahwa pasar tradisional masih menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat."
Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah pengunjung pasar tradisional di Kota Yogyakarta pada 2016 mengalami kenaikan 4,46 persen dibanding tahun sebelumnya, meskipun tidak semua pasar tradisional mengalami kenaikan jumlah pengunjung.

"Kenaikan jumlah pengunjung di pasar tradisional ini membuktikan bahwa pasar tradisional masih menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Masih banyak warga yang membutuhkan pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," kata Kepala Bidang Pengembangan, Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus di Yogyakarta, Rabu.

Kenaikan jumlah pengunjung pasar tradisional tersebut didasarkan pada hasil survei yang dilakukan di 31 pasar tradisional selama tiga bulan pada awal tahun.

Berdasarkan hasil survei, jumlah pengunjung pasar tradisional tercatat sebanyak 147.326 orang per hari pada 2016 atau meningkat dibanding tahun sebelumnya 141.041 orang per hari. Pada 2015, juga terjadi kenaikan jumlah pengunjung namun tidak terlalu signifikan yaitu 0,83 persen dibanding 2014.

Kenaikan tersebut banyak disumbang kenaikan pengunjung dari Pasar Beringharjo, Pasar Giwangan dan beberapa pasar tradisional yang baru saja selesai direvitalisasi seperti Pasar Kranggan serta beberapa pasar kelas IV dan kelas V seperti Pasar Pakuncen.

Jumlah pengunjung ke Pasar Kranggan yang baru saja selesai direvitalisasi meningkat dari 8.584 orang per hari pada tahun lalu menjadi 11.877 orang per hari pada tahun ini, sedangkan Pasar Beringharjo mengalami kenaikan pengunjung sebesar 1,38 persen dan Pasar Giwangan naik 0,16 persen.

Lokasi Pasar Beringharjo yang strategis dengan jenis dagangan yang sangat lengkap, lanjut Rudi, menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke pasar tersebut. "Pengunjung yang datang ke Beringharjo tidak hanya warga lokal saja tetapi banyak juga wisatawan dari luar daerah yang datang sehingga mampu mendongkrak jumlah kunjungan," katanya.

Namun demikian, terdapat beberapa pasar tradisional yang mengalami penurunan jumlah pengunjung seperti di Pasar Demangan. Penurunan jumlah pengunjung di pasar tersebut salah satunya disebabkan pedagang tidak tertib berjualan.

"Banyak pedagang yang berjualan di depan pasar, tidak masuk ke area pasar. Ini akan menjadi pencermatan kami untuk segera ditertibkan dengan bantuan wilayah dan Dinas Ketertiban," katanya.

Selain dari sisi pedagang, Rudi juga mengusulkan agar pasar-pasar yang mengalami penurunan pengunjung segera direvitalisasi agar kondisi di pasar semakin tertata dan tertib sehingga masyarakat tidak ragu lagi berbelanja di pasar tradisional.

Pewarta: Eka Arifa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016