Paris (ANTARA News) - Panama yang tengah diguncang megaskandal pajak pajak Panama Papers memutuskan bergabung dengan 100 negara lainnya dalam kesepakatan tukar menukar informasi keuangan yang secara otomatis mencegah penghindaran pajak, kata Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi OECD seperti dikutip Reuters.

Skema berbagi informasi ini sudah bekerja ketika Panama di bawah tekanan setelah skandal bocoran ribuan dokumen rahasia firma hukum Mossack Fonseca dalam Panama Papers April silam.

Skandal itu menunjukkan Panama gagal bekerjasama dalam upaya global melawan penghindaran pajak oleh kaum kaya dan berkuasa.

Bahrain, Lebanon, Nauru dan Vanuatu juga bergabung dalam kesepakatan yang secara otomatis berbagi informasi pajak yang saat ini sudah diikuti sekitar 100 negara.

Pertukaran informasi pajak diperkirakan mulai September, kata OECD.

"Komitmen-komitmen politik untuk bergabung dalam perang melawan penghindaran pajak ini harus diwujudkan dalam realitas praktis melalui implementasi standard-standard dan pertukaran informasi yang aktual," kata Kepala OECD Angel Gurria.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016