Sabahbalau, Lampung (ANTARA News) - Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni--Terbanggi Besar, di Desa Sabahbalau, Lampung Selatan diperkirakan tak bisa dilalui kendaraan arus mudik Lebaran 2016 karena proses pembebasan lahan yang belum tuntas.

"Pengerjaan jalan tol ruas Lematang--Jalan Ir Sutami, Lampung Selatan sepanjang 2 kilometer masih menunggu penuntasan pembebasan lahannya, sehingga kami belum bisa bekerja," kata Kepala Proyek PT Waskita Karya Marsudi, di Sabahbalau, Lampung Selatan, Kamis.

Ia mengharapkan pembebasan lahan di jalur tol tersebut dapat selesai pada akhir Februari 2016, namun hingga sekarang belum juga tuntas.

Menurutnya, jika pembebasan lahan tuntas pada Februari 2016, kontraktor akan memaksimalkan pengerjaan sehingga jalan tol ruas Kota Baru dan Jalan Ir Sutami sepanjang 10 km ada pintu keluar-masuk tol yang akan digunakan pada arus mudik Lebaran mendatang.

Namun, lanjutnya, hingga sekarang proses pembebasan lahan di lokasi sepanjang 2 km tersebut belum juga selesai.

"Kami siap mengerjakan jalan tol di desa itu, apabila proses pembebasan lahannya selesai. Tapi kemungkinan tak bisa digunakan arus mudik," jelasnya pula.

"Apabila lahan selesai dibebaskan pada bulan ini, pengerjaan proyek hanya pada pengerasan atau penimbunan lahan belum sampai proses rigid mengingat waktu yang mepet jika mengejar untuk digunakan arus mudik," jelasnya.

Jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,41 Kilometer yang sedang dalam tahap pembangunan dan rutenya dimulai dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah).

Pembangunan jalan tol itu merupakan jaringan dari Jalan Trans-Sumatera. Peletakan batu pertama pembangunan jalan tol ini dilakukan pada 30 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo.

Pembangunan ruas tol ini dilakukan oleh konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, serta PT Adhi Karya melalui skema penugasan. Pembangunan jalan tol ini direncanakan selesai sebelum Asian Games 2018.

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016