Jakarta (ANTARA News) - Menyusul rilis database "Panama Papers" yang menyingkapkan bagaimana orang kaya menggunakan perusahaan-perusahaan offshore demi menghindari pajak, maka tersingkap pula 200.000 perusahaan cangkang oleh investigasi Konsorsium Wartawan Investigatif Internasional (ICIJ) yang 670 di antaranya berkantor di Australia.

Mengutip Sydney Morning Herald, sebagian besar dari 670 perusahaan cangkang itu beralamat di rumah atau gedung apartemen. Bahkan dua darinya terdaftar di sebuah gedung apartemen yang hanya 200 meter dari kediaman Perdana Menteri Australia di Kirribilli House.

Menurut media massa Australia, termasuk Sydney Morning Herald, 239 perusahaan cangkang beralamat di negara bagian New South Wales, 184 di Queensland dan 98 di Victoria.

Meski begitu, Sydney Morning Herald mengatakan tidak bisa menyimpulkan perusahaan-perusahaan cangkang itu telah melanggar  hukum karena memang sah menggunakan perusahaan offshore dan trust, termasuk demi mengurangi kewajiban pajak.

Di New South Wales, konsentrasi terbesar perusahaan-perusahaan cangkang ini ada di CBD Sydney yang jumlahnya mencapai 30 nama, sedangkan di Victoria perusahaan-perusahaan cangkang terpusat di pusat kota.

Lain halnya dengan Queensland, jumlah perusahaan cangkang lebih banyak dibandingkan dengan Victoria, terutama di Brisbane dan Gold Coast.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016