Jakarta (ANTARA News) - Tim bola voli putra Surabaya Samator dan tim putri Jakarta Elektrik PLN mengejar gelar kelima Proliga setelah kedua tim memastikan diri lolos ke final kejuaraan bola voli paling bergengsi di Tanah Air di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (15/5).

Partai puncak, Surabaya Samator akan berhadapan dengan langganan juara Proliga yaitu Jakarta BNI Taplus. Sedangkan Jakarta Elektrik PLN akan berhadapan dengan tim kuat yang juga asal ibu kota yaitu Jakarta Pertamina Energi.

"Perjuangan keempat tim menuju final tidaklah mudah. Mereka dipastikan bermain habis-habisan untuk menjadi yang terbaik. Saya kira kekuatan keempat tim berimbang," kata Direktur Proliga Hanny Surkatty di Jakarta, Jumat.

Peluang Surabaya Samator untuk meraih gelar kelimanya memang cukup terbuka mengingat pertemuan selama penyisihan dengan sang lawan yaitu Jakarta BNI Taplus cukup bagus yaitu 3-1. Namun, pada pertemuan terakhir, tim asal Surabaya harus menyerah dari sang calon lawan.

Melihat peluang sudah didepan mata, juara Proliga musim 2004, 2007, 2009 dan 2014 ini akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjadi yang terbaik. Anak asuh Ibarsjah Djanu bahkan telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi final bergengsi ini.

"Saya akui BNI dipegang pelatih yang bagus. Ini tantangan bagi kami dan pelatih. Yang jelas kami sudah menyiapkan mental untuk menjadi juara," kata manajer Surabaya Samator, Hadi Sampurno saat dikonfirmasi.

Wajib diwaspadai

Meski Samator diatas angin, Jakarta BNI Taplus wajib diwaspadai karena tim ini mampu membuat kejutan selama menjalani babak penyisihan hingga final four. Aji Maulana dan kawan-kawan telah menunjukkan kekompakan sehingga layak untuk menjadi yang terbaik.

"BNI sempat terseok-seok sebelum masuk grand final. Yang jelas secara fisik kami sudah siap meski untuk mental masih menjadi problem. Namun tekad kami untuk menjadi juara sangat besar meski lawan adalah tim yang susah dikalahkan," kata manajer Jakarta BNI Taplus Endang Hidayatullah.

Sementara itu disektor putri, pertandingan dipastikan bakal ketat. Kedua tim asal ibu kota ini mempunyai rekor pertemuan sama kuat yaitu 2-2. Bagi Jakarta Elektrik PLN, kesempatan untuk meraih gelar kelima tidak akan disia-siakan. Apalagi pada final musim ini memegang predikat juara bertahan.

"Kami terus memberikan motivasi kepada semua pemain agar bisa tampil maksimal dipartai final. Pertandingan nanti bakal menjadi suguhan menarik dan pantas ditonton pecinta voli Indonesia," kata manajer Jakarta Elektrik PLN Herry Hermawan.

Keinginan yang sama dicanangkan juara Proliga 2014. Anak asuh Risco Herlambang ini bertekad tidak akan membuang peluang predikat juara yang musim lalu terlepas. Tri Retno Mutiara dan kawan-kawan telah diberi materi khusus untuk menghadap perlawanan Jakarta Elektrik PLN.

"Saya yakin lawan akan mengeluarkan seluruh kemampuannya di final. Makanya pada pertandingan nanti kami-pun akan tampil habis-habisan. Siapa yang siap, itulah yang bakal menjadi pemenang," kata pelatih Jakarta Pertamina Energi, Risco Herlambang.

Tim Jakarta Pertamina Energi baru empat tahun turun di Proliga, namun sudah mampu menjadi juara pada musim 2014. Sedangkan Jakarta Elektrik PLN lebih digdaya dengan mengemas sempat mahkota pada musim 2004, 2009, 2011 dan 2015.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016