Saya ingin memilih membesarkan partai dan bangsa ini."
Denpasar (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Golkar) Aburizal Bakrie (ARB) menegaskan dirinya lebih memilih nama baik dibanding mempertahankan jabatan sehingga rela Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar memilih ketua umum baru.

"Saya ingin ucapkan kata-kata bahasa Jawa milih jeneng tinimbang jumeneng atau saya lebih memilih nama baik dibanding jabatan. Jadi, kalau sekadar ingin mempertahankan kekuasaan, pasti kita tidak akan berada di sini," kata ARB saat membuka Munaslub Partai Golkar di Denpasar Bali, Sabtu malam.

Di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wapres M. Jusuf Kalla (JK), Ketua MPR Irman Gusman, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, para menteri, para ketua dan pimpinan parpol lainnya, ARB pun menjelaskan, jika berdasarkan keputusan MA yang mengesahkan kepengurusan hasil munas Bali, maka tentu tidak perlu dilaksanakan munaslub.

Menurut dia, hal itu menjadi bukti nyata bahwa dirinya tidak ingin mempertahankan jabatan sebagai Ketum DPP Partai Golkar.

"Saya ingin memilih membesarkan partai dan bangsa ini. Kekuasaan harus ditujukan untuk kepentingan yang lebih besar melebihi kepentingan dirinya sendiri," katanya.

Dalam pidatonya Aburizal juga menegaskan dirinya ingin tunjukkan seterang-terangnya bahwa tali perdamaian dan kesetiakawanan dijunjung tinggi.

Memang, menurut dia, sebagai manusia ada kalanya tergoda akan kekuasaan, sehingga menghilangkan rambu-rambu etika.

"Munaslub ini kita selenggarakan membuktikan bahwa Partai Golkar sudah siap melakukan regenerasi maju tiga tahun lebih cepat," katanya.

ARB juga menegaskan bahwa partainya memiliki kader-kader muda yang telah piawai berpolitik.

"Kita memiliki kader-kader muda yang memiliki penciuman yang sangat tajam mengikuti arah angin," kata Aburizal, yang disambut tepuk tangan meriah kader Partai Golkar se-Indonesia yang mengikuti munaslub.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016