Jakarta (ANTARA News) - Setelah hanya menjual 15 juta feature phone pada kuartal pertama tahun ini, Microsoft dikabarkan akan menutup divisi ponsel berfitur sederhana tersebut.

Dikutip dari laman web Phone Arena, rumor yang beredar di China itu juga menyebut-nyebut Microsoft kemungkinan akan menjual lisensi nama Nokia kepada produsen elektronik asal Taiwan, Foxconn.

Menurut ketentuan kesepakatan akuisisi Nokia Devices and Services yang dibuat pada 2014, Microsoft memiliki hak menggunakan nama Nokia untuk smartphone sampai dengan 2024.

Lebih lanjut, rumor menyebutkan bahwa setelah menutup divisi feature phone-nya, bagian yang tersisa dari Microsoft Mobile (yang memproduksi handset Lumia) akan digabungkan dengan divisi Surface. Sebanyak 50 persen karyawan Microsoft Mobile juga akan diberhentikan.

Konon, Microsoft mendapat lebih banyak penghasilan dari lisensi paten Android dibandingkan dengan penjualan Windows Phone.

Namun, keberhasilan tablet Surface Pro membuat penggemar Microsoft yakin bahwa Corporate Vice President Surface Computing Microsoft, Panos Panay, dan timnya akan dapat menghadirkan desain ponsel yang lebih baik.

Sejak dijual ke Microsoft, divisi Nokia yang menjadi Microsoft Mobile telah memangkas sekitar 18.000 karyawan. Jika rumor yang disebutkan di atas benar, maka jumlah tersebut akan bertambah, demikian dikutip dari Phone Arena.

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016