Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian selaku National Focal Point menandatangani kerja sama bilateral dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), khususnya di bidang industri senilai 40 juta dollar AS atau rp582 miliar untuk Country Programme for Indonesia 2016-2020.

"Proyek-proyek dalam program tersebut diharapkan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 dan Kebijakan Pengembangan Industri Nasional 2015-2019," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Senin.

Adapun nilai proyek tersebut akan membiayai delapan proyek yang masih dikembangkan dalam "Country Programme for Indonesia", yakni pengembangan rumput laut, pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) bidang pembuatan tempe, penggunaan energi efisien untuk IKM dan memperkenalkan teknik ramah lungkungan dalam proses industri mettalurgical.

Kemudian, mendukung program percepatan pengurangan merkuri di pertambangan Gunung Botak Artinasal, pengembangan program ramah lingkungan untuk industri busa, pelatihan untuk industri otomotif dan pengembangan kerja sama untuk kawasan industri.

Penandatanganan tersebut juga termasuk pembiayaan lima proyek yang sudah teralokasikan sebesar 17,4 juta dollar AS dan sedang berjalan, yakni untuk meningkatkan nilai perikanan di Indonesia, mempromosikan efisiensi energi unyuk industri dan memperkenalkan  polychlorinated biphenyl (PCB) terkait lingkungan.

Selain itu, program Resource Efficient Cleaner Production (RECP) dan pembaruan energi.

Menurut Saleh, proyek-proyek tersebut perlu didukung dengan komunikasi yang insentif seluruh stakeholders terkait, perwakilan UNIDO Indonesia, kementerian/lembaga dan pelaku usaha industri dengan memperkuat dukungan Sumber Daya Manusia yang memadai.

"Kami mengharapkan lima proyek yang sedang berjalan dapat terus ditingkatkan pengembangannya dan delapan proyek yang sudah dilaporkan dapat diusahakan dengan segera donor country nya oleh UNIDO sehingga proyek-proyek tersebut dapat segera diimplementasikan di Indonesia," ujar Saleh.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Saleh menandatangani nota kesepahaman bersama Direktur Jenderal UNIDO Li Yong di depan perwakilan UNIDO Jakarta Shadia Yousif Hajarabi di Kantor Kemenperin, Jakarta.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016