Bagus sekali, tentu para menteri itu berusaha dengan keras."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi koordinasi para menteri yang berupaya mengantarkan produk kayu Indonesia meraih sertifikat Uni Eropa (UE) melalui Perjanjian Kerja Sama Sukarela Penegakan Hukum, Tata Kelola dan Perdagangan Bidang Kehutanan (FLEGT-VPA).

"Bagus sekali, tentu para menteri itu berusaha dengan keras," kata Wapres JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin.

Wapres mengemukakan, sertifikasi yang dibuat sesuai dengan tata perundang-undangan yang berlaku di Indonesia itu akan mendongkrak ekspor kayu Indonesia ke pasar UE yang dikenal sangat ketat soal legalitas dan keberlanjutan kelestarian hutan.

Pemerintah berharap dengan berlakunya FLEGT-VPA, maka ekspor kayu dan produk kayu Indonesia ke kawasan Uni Eropa akan meningkat sepuluh persen dari tahun 2015 yang nilainya mencapai satu miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Para menteri di balik keberhasilan Indonesia meraih sertifikasi UE tersebut adalah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Keberhasilan Indonesia mencapai FLEGT-VPA melalui proses panjang, dimulai pada 2003 saat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup membangun Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), kemudian Kementerian Luar Negeri RI memulai perundingan dengan Uni Eropa pada 2007.

Pada 2013, Indonesia dan Uni Eropa menandatangani perjanjian kesepakatan pemberlakuan lisensi tersebut, dan proses ratifikasinya selesai pada 2014.

Saat ini, masing-masing negara anggota UE tengah melegalisasikan sertifikat tersebut ke dalam peraturan dalam negeri mereka masing-masing sehingga harapannya FLEGT-VPA dapat diterapkan pada akhir tahun 2016.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016