Medan (ANTARA News) - Sebanyak 15 anggota Koramil Sibolangit dikerahkan melakukan pencarian empat orang lagi mahasiswa korban banjir bandang di lokasi air terjun Dua Warna di Desa Durin Sirugun, Kabupaten Deli Serdang.

"Personel TNI AD itu, melakukan pencarian sejak Senin (16/5) hingga hari ini (Selasa, 17/5) di beberapa sungai yang terdapat di Kecamatan Sibolangit," ujar Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Enoh Solehuddin di Medan, Selasa.

Dalam pencarian mahasiswa yang hilang itu, menurut dia, anggota Koramil Sibolangit mengalami medan yang sangat sulit dan sungai dipenuhi bebatuan cukup besar berasal dari banjir bandang yang terjadi.

"Namun, hal tersebut bisa diatasi prajurit TNI AD itu, karena mereka memang sudah mengetahui situasi daerah air terjun dua warna itu," ujar Kolonel Inf Enoh.

Ia menjelaskan, Danramil Sibolangit Kapten Inf Saut Hutabalian juga turun ke lokasi kejadian mencari para korban mahasiswa yang belum ditemukan.

Anggota Koramil tersebut, ikut bersama-sama Tim SAR, Anggota Brimob Polda Sumut, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Polres Deli Serdang dan warga masyarakat mencari korban.

"Sampai saat ini pencarian masih terus dilakukan anggota Koramil Sibolangit," kata juru bicara Kodam I/BB.

Tim SAR gabungan, Senin (16/5) menemukan 17 orang jenazah mahasiswa yang hanyut akibat dihantam banjir bandang saat mandi-mandi di lokasi air terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.

Sebanyak 14 dari mahasiswa tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan identifikasi korban.

Penemuan mahasiswa tersebut cukup jauh dari lokasi pemandian dan berada di beberapa sungai daerah pegunungan yang terdapat di Sibolangit.

Sebelumnya, sebanyak 23 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi hanyut disapu banjir bandang ketika sedang berlibur di pemandian air Dua Warna di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (15/5).

Kepada Antara di Medan, Senin, Kepala Kantor SAR Medan Zainul Thahar mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut pada Minggu (15/5) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Tim SAR yang dibantu delapan tim dari berbagai kalangan, termasuk dari Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) ikut mencari mahasiswa yang hanyut.

Berdasarkan informasi di lapangan, mahasiswa yang hanyut itu berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Flora dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016