Ketika pemain sudah masuk dalam tim, dia harus selalu siap. Tapi, saya sudah lega dan tidak bermain gugup seperti kemarin saat menghadapi Hong Kong."
Kunshan, Tiongkok (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie mengamankan tiket perempat final bagi tim Thomas Indonesia dengan mengalahkan pemain Thailand Khosit Phetpradab.

Pada laga lanjutan pertandingan penyisihan grup B Piala Thomas 2016 yang digelar di Stadion Bulu Tangkis Kunshan, Jiangsu, Tiongkok, Selasa malam, Jonatan mengalahkan Khosit dalam tiga game 15-21, 21-8, 21-17 selama 60 menit pertandingan.

"Tenggorokan saya terasa sangkit dan agak susah bernafas. Itu mengganggu saya pada game pertama. Saya mencoba bermain reli tapi malah badan saya tidak memungkinkan," kata Jonatan tentang game pertama selepas pertandingan.

Pada game pertama, Jonatan memang tampil tertekan dari Khosit 0-4, 4-9, 6-11, 12-18 hingga kalah 15-21.

Namun, atlet klub Tangkas Jakarta itu dapat memaksa wakil Thailand pontang-panting di lapangan pada game kedua. Jonatan unggul 3-0, 10-1, 13-2, 17-5, hingga merebut game kedua 21-8.

Game ketiga menjadi ajang pertaruhan kemampuan bagi Jonatan dan Khosit. Berawal dari tertekan pada awal permainan, tungga putra Thailand memaksa Jonatan bermain depan net dan menekan 4-1, 5-4, 8-7.

Jonatan tetap bertahan dan meladeni permainan depan net Khosit dengan skor 11-8, 14-11, 17-12, hingga permainan berakhir 21-17.

"Pada game ketiga, lawan mempercepat tempo permainan. Dia memasang strategi main depan net sehingga memaksa saya mengangkat bola dan menyerang dengan smes. Saya sempat terbawa tempo permainan itu sebelum kembali tenang dan menguasai keadaan," ujar Jonatan.

Meksipun terganggu dengan sakit tenggorokan, Jonatan mengaku siap jika pelatih memasangnya sebagai tunggal pertama saat melawan tim Thomas India pada Rabu (18/5).

"Ketika pemain sudah masuk dalam tim, dia harus selalu siap. Tapi, saya sudah lega dan tidak bermain gugup seperti kemarin saat menghadapi Hong Kong," kata Jonatan.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016