Jakarta (ANTARA News) - Temuan terbaru survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI-Denny JA) menyebutkan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal Bakrie (Ketua Dewan Pembina) Partai Gokar pada (17/5) sehingga bisa berjaya lagi sejauh muncul "branding" baru.

Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa kepada pers di Jakarta, Rabu, mengatakan, mayoritas publik (responden) sebesar 64,5 persen menyatakan Golkar bisa bangkit lagi sejauh muncul dengan branding baru, dengan gagasan, program dan tokoh representatif Golkar ke publik yang segar dan menjanjikan.

Sedangkan 12,8 persen publik yang meyakini solusinya adalah Golkar menjadi pemimpin oposisi yang konsisten. Sebesar 7,9 persen persen publik yang meyakini solusinya Golkar dipimpin oleh ketua umum baru, 6,3 persen jawaban lain dan 8,5 persen tidak menjawab.

Demikian salah satu temuan survei LSI-Denny JA yang dilakukan pada 2-7 Mei 2016. Survei ini bertujuan menangkap aspirasi masyarakat terkait babak baru Golkar pasca Munaslub Golkar.

Survei menggunakan metodologi multistage random sampling dengan 1.200 responden di 34 propinsi di Indonesia melalui Quickpoll. Margin of error survei ini adalah +/- 2,9 persen. Survei dilengkapi penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini didanai sendiri oleh LSI Denny JA.

Ardian mengatakan, Golkar pernah terpuruk pada 1998. Namun karena pengalamannya, Golkar bisa bangkit lagi menjadi pemenang Pemilu 2004. Golkar kembali terpuruk karena kisruh kepengurusan 2014-2016. Namun publik meyakini karena pengalamannya Golkar bisa bangkit lagi, sejauh Golkar melakukan branding baru, gagasan baru, strategi baru yang lebih besar.

Mayoritas yang mengharap branding baru Golkar ini merata di semua segmen pemilih. Namun ia lebih kuat di segmen pemilih kota, pendidikan tinggi, ekonomi menengah atas. Mereka adalah segmen yang lebih punya akses terhadap informasi.

LSI merekomendasikan empat langkah yang harus disiapkan Golkar jika ingin berjaya kembali, pertama bergabung dalam pemerintahan Jokowi-JK dan mendapatkan kursi kabinet (sesuai dengan harapan pemilih agar Golkar kembali ke khitah, sebagai partai di pemerintahan.

Kedua, Kembali berjaya di pilkada serentak 2017 dan 2018 dengan kemenangan seperti sebelumnya lebih dari 50 persen. Ketiga, menyiapkan bakal calon presiden atau wapres yang kuat, dan segar.

Keempat, menawarkan aneka program agenda nasional, dan menampilkan elit baru Golkar yang segar untuk menjadi branding baru Golkar. Hal Ini yang harus dirumuskan oleh pengurus baru di bawah Ketua Umum Setya Novanto dan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016